Asetnya Rp70 Triliun, CIMB Niaga Siapkan Spin Off Unit Syariah

Liputanindo.id DENPASAR – Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk Lani Pengabdianwan menyatakan kesiapan untuk memisahkan (spin off) unit usaha syariah di bank umum konvensional swasta tersebut.

“Ketika ini dengan UUS, portofolio syariah kami kedua terbesar setelah BSI (Bank Syariah Indonesia) dengan hampir Rp70 triliun,” katanya kepada awak media di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (8/3/2024).

Dengan mengantongi jumlah aset mencapai sekitar Rp70 triliun, Lani mengatakan memenuhi ketentuan Peraturan OJK Nomor 12 tahun 2023 tentang Unit Usaha Syariah (UUS) untuk menjadi bank umum syariah (BUS).

Pada pasal 59 ketentuan itu menyebutkan bank umum konvensional yang memiliki UUS dengan jumlah aset UUS mencapai paling sedikit Rp50 triliun, wajib melakukan pemisahan UUS dengan tahapan tertentu.

Cek Artikel:  Utang Luar Negeri Tembus Rp6.322 Triliun, BI Tetap Terkendali

Ketika ini, lanjut Lani pihaknya sedang menggodok skema pendirian dan pelaksanaan bank umum syariah.

“Kami melakukan pembicaraan intensif dengan regulator terutama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan beberapa regulator lain untuk membahas pelaksanaan the do’s and don’ts-nya,” ujarnya.

Salah satu tema pembahasan itu menyangkut penyamaan petunjuk pelaksanaan setelah unit usaha syariah (UUS) itu siap terpisah dari induknya selaku bank umum konvensional.

Terdapat pun yang perlu diperhatikan dalam pemisahan itu yakni kinerja industri jasa keuangan yang efisien, sehat dan berkelanjutan.

Sesuai ketentuan itu ada dua opsi yang bisa dilakukan yakni dengan mendirikan bank umum syariah baru yang merupakan hasil pemisahan atau mengalihkan hak dan kewajiban unit usaha syariah kepada bank umum syariah yang sudah ada yang menerima pemisahan.

Cek Artikel:  Harga Pangan Kompak Naik pada Senin 30 September 2024

Apabila rencana ini dapat terealisasi, maka BUS ini berpotensi menjadi yang terbesar kedua dari sisi aset setelah BSI yang merupakan merger tiga usaha bank syariah.

Terdapat pun unit usaha syariah di CIMB Niaga Syariah per akhir Desember 2023 menyalurkan pembiayaan mencapai Rp55,2 triliun atau naik 17 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya mencapai RpRp45,9 triliun.

Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) yang dikumpulkan mencapai Rp44,9 triliun atau naik 13,7 persen dibandingkan periode sama tahun 2022. (HAP)

Mungkin Anda Menyukai