Berbarengan LAN RI dan Pijar Foundation, 40 Pimpinan ASN Siapkan Strategi Ekonomi Masa Depan

Bersama LAN RI dan Pijar Foundation, 40 Pimpinan ASN Siapkan Strategi Ekonomi Masa Depan
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) bermitra dengan Pijar Foundation dalam penyelenggaraan program Instrukturan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I.(Istimewa)

WALAUPUN berada di tengah berbagai dinamika global terutama digitalisasi dan perubahan iklim, Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi 8% di masa pemerintahan berikutnya.

Sasaran pertumbuhan ekonomi tersebut dinilai memerlukan pimpinan pemerintahan yang kreatif, inovatif, dan adaptif dalam menyusun kebijakan dan membangun kolaborasi strategis.

Berangkat dari hal tersebut, Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) bermitra dengan Pijar Foundation dalam penyelenggaraan program Instrukturan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I, yang menjadi penguatan wajib untuk pimpinan ASN di Indonesia. 

Baca juga : Kemensos Bantah Terdapatnya Pejabat Eselon I Kementerian yang Terima Bansos

Sebanyak 40 pimpinan ASN dari Eselon I dan II yang mewakili beragam instansi pusat dan daerah, membangun rancangan strategi pertumbuhan ekonomi masa depan Indonesia. Antara lain, para peserta melakukan kegiatan diskusi dan survey lapangan ke masyarakat yang menjadi target kebijakan.

Cek Artikel:  Hari ke-2 Inacraft, UMKM Pertamina Raup Transaksi Lebih dari Rp1 Miliar

Dalam sambutan pembukaannya, Plt Kepala LAN RI, Muhammad Taufiq, menekankan pentingnya kepemimpinan yang kuat di era perubahan.

“Masa depan datang jauh lebih cepat dari yang kita perkirakan. Dengan target-target Pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan melalui ekonomi digital dan hijau, para pimpinan ASN berperan penting dalam mendorong kesiapan organisasi dalam beradaptasi,” ucap Taufiq dikutip dari keterangan yang diterima pada Kamis (3/10).

Baca juga : Ekonomi ASEAN Hadapi Tantangan Multidimensi

Sementara itu, CEO dan Co-Founder Pijar Foundation, Ferro Ferizka, menyampaikan peran strategis pimpinan ASN dalam mendorong daya saing Indonesia di level global.

“Indonesia harus cepat menangkap peluang global, dengan menyiapkan talenta, inovasi, dan kebijakan publik. Kalau tidak bergerak cepat dengan kolaborasi multi-sektor, peluang ini bisa terlewat,” tutur Ferro.

Cek Artikel:  Konsep Baru Tower SOHO Signature di Upper West BSD

Pasca acara tersebut, para peserta berkomitmen menerapkan proyek perubahan di instansi masing-masing. Acara ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi multi-sektoral yang solid untuk mencapai pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan. (J-3)

Mungkin Anda Menyukai