Ilustrasi. Foto: dok MI/Ramdani.
Jakarta: Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar, memiliki perbedaan signifikan dalam biaya hidup antar kotanya. Beberapa kota besar dikenal dengan biaya hidup yang tinggi, terutama karena aktivitas ekonomi, populasi, dan infrastruktur yang berkembang pesat.
Berikut lima kota di Indonesia yang menempati posisi teratas sebagai kota dengan biaya hidup termahal pada 2024.
1. Jakarta
Sebagai ibu kota Indonesia, Jakarta tidak hanya pusat pemerintahan, tetapi juga jantung ekonomi negara ini. Dengan populasi lebih dari 10 juta jiwa, Jakarta menarik banyak orang untuk bekerja dan berbisnis di sini. Tetapi, biaya hidup yang tinggi menjadi tantangan besar bagi penduduknya. Menurut data terbaru, rata-rata biaya hidup rumah tangga di Jakarta mencapai Rp14.884.110,27 per bulan.
Nomor ini jauh di atas Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024 yang hanya Rp5.067.381 per bulan. Jakarta juga dikenal dengan tingginya harga properti dan transportasi, menjadikannya kota termahal di Indonesia.
Biaya hidup yang tinggi di Jakarta dipengaruhi oleh harga properti yang terus melonjak, biaya transportasi yang meningkat, serta kebutuhan hidup sehari-hari seperti makanan dan listrik yang juga relatif mahal dibandingkan kota lain.
2. Bekasi
Kota Bekasi, yang berada di sebelah timur Jakarta, juga mengalami pertumbuhan pesat dari segi populasi dan ekonomi. Bekasi sering dianggap sebagai kota satelit bagi pekerja yang mencari hunian lebih murah dibandingkan Jakarta, tetapi tetap dengan akses yang dekat ke ibu kota. Meski demikian, Bekasi kini menempati peringkat kedua dalam hal biaya hidup termahal, dengan rata-rata biaya hidup rumah tangga mencapai Rp14.335.418,26 per bulan.
Salah satu faktor yang membuat Bekasi mahal adalah Upah Minimum Kota (UMK) tertinggi di Jawa Barat, sebesar Rp5.343.430. Biaya hidup di Bekasi dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan hunian, serta harga transportasi yang cukup tinggi karena banyaknya penduduk yang bekerja di Jakarta namun tinggal di Bekasi. Hal ini menambah beban biaya hidup sehari-hari.
3. Surabaya
Sebagai kota terbesar di Jawa Timur dan pusat ekonomi regional, Surabaya menempati peringkat ketiga dalam daftar kota dengan biaya hidup termahal di Indonesia.
Rata-rata biaya hidup rumah tangga di Surabaya mencapai Rp13.357.751,79per bulan, dengan UMK sebesar Rp4.725.479 pada tahun 2024. Surabaya adalah pusat bisnis, perdagangan, dan pendidikan, yang membuat kota ini menjadi tujuan banyak pendatang dari daerah lain di Indonesia.
Elemen lain yang membuat biaya hidup di Surabaya cukup tinggi adalah infrastruktur yang berkembang pesat, serta harga properti yang meningkat di berbagai area strategis kota ini. Kenaikan harga barang-barang konsumsi dan layanan juga turut berkontribusi terhadap tingginya biaya hidup di Surabaya.
4. Depok
Kota Depok, yang berbatasan langsung dengan Jakarta, berada di urutan keempat sebagai kota dengan biaya hidup termahal. Rata-rata biaya hidup rumah tangga di Depok adalah Rp12.353.766,77 per bulan. Sebagai kota yang menjadi tempat tinggal banyak pekerja Jakarta, biaya hidup di Depok cukup tinggi karena kebutuhan sehari-hari yang tidak jauh berbeda dengan ibu kota.
Meski begitu, upah minimum di Depok lebih rendah dibandingkan Jakarta, yaitu Rp4.878.612 pada 2024. Elemen lainnya adalah harga sewa properti yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang pesat, terutama di kalangan keluarga muda dan mahasiswa yang belajar di universitas-universitas besar di kota ini.
5. Makassar
Makassar, sebagai kota terbesar di Sulawesi Selatan, menempati posisi kelima dalam daftar kota dengan biaya hidup termahal di Indonesia. Rata-rata biaya hidup rumah tangga di Makassar mencapai Rp11.504.941,59 per bulan, sementara UMK di Makassar pada 2024 berada di angka Rp3.643.321.
Sebagai pusat perdagangan dan pelabuhan utama di Indonesia bagian timur, Makassar terus berkembang dengan pesat. Elemen yang memengaruhi tingginya biaya hidup di Makassar antara lain adalah harga makanan dan bahan pokok yang cenderung lebih mahal dibandingkan wilayah lain di Indonesia, serta biaya transportasi dan properti yang meningkat seiring dengan urbanisasi dan modernisasi kota ini.
Kelima kota ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi penduduknya, terutama dalam hal pengeluaran bulanan yang tinggi. Jakarta dan sekitarnya mendominasi daftar ini, menunjukkan bagaimana konsentrasi kegiatan ekonomi di satu wilayah dapat mempengaruhi biaya hidup.
Kota-kota besar lainnya seperti Surabaya dan Makassar juga mencerminkan tren urbanisasi dan pembangunan infrastruktur yang berdampak pada peningkatan harga kebutuhan pokok, properti, dan layanan. Bagi mereka yang berencana untuk pindah atau tinggal di kota-kota tersebut, memahami besarnya biaya hidup menjadi langkah penting untuk menyiapkan anggaran yang realistis dan menghindari kesulitan finansial di masa depan.