Trump Buka Kesempatan Komunikasi Lanjutan dengan Netanyahu

Liputanindo.id – Mantan presiden Amerika Perkumpulan (AS) Donald Trump mengatakan dia belum melakukan komunikasi lanjutan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Trump disebut terakhir berbicara pada akhir Juli lalu mendesak penyelesaian perang.

Kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump mengatakan bahwa dia mungkin akan berbicara lebih lanjut dengan Netanyahu.

“Saya kira saya mungkin akan berbicara dengannya, tetapi saya belum berbicara sejak saat itu,” katanya, dilansir Anadolu, Jumat (16/8/2024). 

Pernyataan Trump muncul setelah beberapa laporan mengklaim bahwa mantan presiden AS itu dan Netanyahu mengadakan panggilan telepon pada hari Rabu untuk membahas kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata di Gaza.

Kantor Netanyahu juga mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa dia tidak berbicara dengan Trump mengenai masalah tersebut. 

Cek Artikel:  Ini Dalih Pemimpin Hizbullah Serang Tel Aviv dengan 320 Roket

Trump mengatakan bahwa ia mengadakan pertemuan selama dua setengah jam dengan Netanyahu di perkebunannya di Mar-a-Lago, Florida, pada tanggal 26 Juli. 

Pertemuan itu terjadi sehari setelah Netanyahu bertemu secara terpisah dengan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris di ibu kota, Washington, D.C., di mana ia menyampaikan pidato kontroversial di hadapan Kongres AS. 

Ketika ditanya apakah ia mendorong Netanyahu untuk menerima kesepakatan gencatan senjata, Trump mengaku kalau dia tidak mendesaknya untuk melakukan itu.

“Tak, saya tidak mendorongnya. Anda tahu, ia tahu apa yang ia lakukan. Saya mendorongnya untuk menyelesaikan ini. Tetapi raihlah kemenangan, raihlah kemenangan Anda, dan selesaikanlah. Ini harus dihentikan. Pembunuhan harus dihentikan,” tegasnya.  

Cek Artikel:  Aksi Protes Kembali Meletus di Tel Aviv

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Global (ICJ), yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.

Mungkin Anda Menyukai