PUTRI Indonesia Pariwisata, Ketut Permata Juliastrid telah terpilih sebagai Miss Cosmo 2024 pada Sabtu (5/10) di Taman Riverside Saigon, Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Kontes kecantikan ini pertama kalinya diselenggarakan di tahun ini diikuti oleh 56 finalis dari berbagai negara di dunia. Ajang ini diselenggarakan pada 15 September-5 Oktober 2024.
Tata, demikian sapaannya, telah mengukir sejarah sebagai pemenang pertama Miss Cosmo 2024. Tentu, ini merupakan sebuah kebanggaan sekaligus mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.
Hal lain yang tak kalah mencuri perhatian ialah busana-busana yang dikenakan oleh Tata pada ajang tersebut. Pada malam acara puncak gelaran Miss Cosmo 2024 pada Sabtu (5/10), Tata tampil cantik dan menawan mengenakan busana dari rancangan desainer Mety Choa, pemilik label fesyen Maison Met, yang karya-karyanya telah dipakai oleh sejumlah selebriti Hollywood, salah satunya Paris Hilton.
Baca juga : Atiqah Hasiholan Berbagi Tips Padu Padan Busana Songket agar Terlihat Simpel dan Modern
Gaun hitam tanpa lengan dengan sentuhan beading yang tersusun rapi, dengan belahan paha di kiri ini tampak mewah dan feminin. Detail drapery pada rok gaun yang bergelombang menghadirkan sisi menarik dan memukau dari gaun. Gaun tersebut bertajuk Zephyr.
“Zephyr berarti angin sepoi-sepoi, yang membawa keanggunan dan kekuatan. Mewakili simfoni kekuatan alam dan kekuatan batin. Drapery (pada gaun) menggambarkan pusaran angin dan air terjun, simbol keanggunan dan ketangguhan,” penjelasan terkait gaun tersebut, seperti dikutip dari Instagram @officialputeriindonesia, Sabtu (5/10).
“Ia bergerak mengikuti irama bumi, setiap langkah mengingatkan bahwa kekuatan sejati terletak pada keseimbangan, dalam mengetahui kapan harus diam dan kapan harus bangkit seperti badai,” lanjutnya.
Baca juga : Mau Samarkan Perut Buncit? Coba 5 Outfit Berikut
Selain itu, salah satu busana lainnya yang dikenakan oleh Tata, yaitu pada babak preliminary ialah gaun bertajuk Cosmogenesis: The Birth of Creation, karya rancangan desainer Wiki Wu.
“Cosmogenesis menggambarkan asal mula penciptaan, seperti yang dibayangkan dalam pikiran saya dan diungkapkan melalui seni gaun ini. Saya percaya bahwa proses pembentukan ciptaan baru, bahkan secara metafisik, melibatkan banyak elemen,” penjelasan terkait gaun seperti dikutip dari Instagram @officialputeriindonesia.
“Demikian pula, dalam membuat gaun ini, saya memadukan berbagai teknik dan bahan baru untuk menciptakan kompleksitas yang tidak berlebihan tetapi tetap membungkus tubuh Permata yang menghiasinya dengan indah. Kawat halus yang dijahit ke dalam gaun tersebut melambangkan logam, sementara kristal melambangkan mineral,” lanjutnya.
Baca juga : Ini Tips Memadupadankan Busana Demi Traveling dari Maudy Ayunda
Detail potongan laser pada gaun menggambarkan konsep radiasi dan warna merah yang mencolok melambangkan api. Loyalp elemen pada gaun saling terkait untuk menceritakan kisah penciptaan.
Inspirasi
Gaun yang indah tersebut terinspirasi dari visi yang sering muncul dalam mimpi Wiki Wu, yaitu seorang penari Bali yang bersinar, terbungkus ‘Prada Bali, menari di batas langit dan laut.
“Visi ini sepenuhnya terwujud setelah menyaksikan penampilan memukau Ketut Permata selama malam pre-eliminary Puteri Indonesia,” ungkapnya.
“Keanggunan dan esensinya sangat cocok dengan konsep ini, dan dengan demikian, saya merancang “Cosmogenesis” khusus untuknya—Ketut Permata, perwujudan penciptaan,” lanjutnya. (M-4)