Dapat Ancaman dari Isreal, Norwegia Tarik Diplomat di Palestina

Liputanindo.id – Pemerintah Norwegia menutup kantor perwakilannya di Palestina usai diancam oleh Israel. Ancaman itu berupa pencabutan akreditasi bagai diplomat Norwegia yang bekerja di wilayah Otoritas Nasional Palestina.

Kementerian Luar Negeri Norwegia mengatakan pencabutan akreditasi diplomat itu karena Israel tidak setuju atas kebijakan Oslo, yang dianggap sepihak tekait Timur Tengah.

“Sebagai hasil dari keputusan pemerintah (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu untuk tidak lagi memfasilitasi perwakilan Norwegia kepada Otoritas Palestina, Kantor Perwakilan kami di (kota) Al Ram di Palestina harus ditutup mulai hari ini,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Norwegia, dikutip Anadolu, Jumat (16/8/2024).

Meski demikian, Norwegia akan terus mendukung Otoritas Palestina dan rakyat Palestina dengan kekuatan penuh. Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide menekankan bahwa pemerintah negaranya sedang mengupayakan cara terbaik dalam membantu mewujudkan solusi dua-negara yang berkelanjutan.

Cek Artikel:  Layanan Publik di Belanda Terhenti Akibat Gangguan IT

“Yang kami yakini demi kepentingan terbaik untuk keamanan Israel maupun Palestina serta negara-negara lain di Timur Tengah,” kata Eide soal solusi tersebut.

Pekan lalu, kementerian luar negeri Inggris mendesak Israel agar mempertimbangkan kembali pencabutan akreditasi bagi diplomat Norwegia untuk Otoritas Nasional Palestina.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengecam keputusan pemerintah Israel, dengan menyatakan bahwa langkah  itu secara tidak proporsional mengganggu hubungan normal dan kerja sama dengan Otoritas Palestina.

Norwegia, Irlandia, dan Spanyol secara resmi mengakui Negara Palestina pada 28 Mei 2024

Mungkin Anda Menyukai