Liputanindo.id.COM – Revolusi Airlangga, Berhasilkah?

Liputanindo.id JAKARTA – Anjlok tertimpa tangga, itulah kira-kira orang memprediksi nasib Airlangga Hartarto. Ketum Golkar sedang berada di ujung tanduk. Santer isu Airlangga mau dikudeta. Langkahnya? Dijadikan tersangka.

Airlangga tersangka, kelar nasibnya. Kejaksaan Akbar sudah memanggilnya. Kasus pemberian fasilitas ekspor CPO dan impor garam dianggap berpotensi menjerat menteri ekonomi ini.

Baca Juga:
Elite Partai Golkar Umrah, Syukuri Hasil Pemilu 2024

Kasus hukum elit seringkali tidak lepas dari peran politiknya. Ini benar-benar salah kaprah. Tapi, itulah yang marak terjadi saat ini. Gak loyal, kasus hukumnya dibongkar. Maka, dengan sendirinya sang tokoh tersingkir. Inilah politik sandera yang terus dirawat hingga hari ini.

Cek Artikel:  Danilla Riyadi Gandeng Rendy Pandugo Ketika Sirkulasi Ulang Single Wahai Kau

Diduga, ada dua kesalahan Airlangga di mata istana. Pertama, Airlangga dianggap tidak berhasil mengkonsolidasikan kader Golkar untuk mendukung capres istana. Airlangga lemah, tidak mampu membuat Golkar bulet satu suara mendukung capres penguasa.

Kelemahan kedua, ada kekhawatiran, injury time Airlangga belok ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Istana takut Airlangga mendukung Anies Baswedan. Bagi istana, ini sangat berbahaya. Karena bisa memperkuat koalisi partai pengusung Anies.

Supaya tidak belok ke Anies Baswedan, atau agar tidak semakin kuat desakan kader kepada Airlangga untuk membawa Golkar bergabung ke KPP, maka ketum harus dipotong dan dilengserkan. Airlangga harus dihabisi. Langkah paling efektif adalah dengan menjadikannya sebagai tersangka. Airlangga tersangka, otomatis posisinya sebagai ketum akan diganti. Golkar bisa dibawa gerbongnya ke Ganjar Pranowo.

Cek Artikel:  Sule Ditawari Posisi Calon Wakil Wali Kota Bekasi, Raffi Ahmad Dibanjiri Cibiran

Bisa juga Airlangga diamputasi seperti Suharso Munarfa. Tetap jadi menteri, tapi dikudeta dari posisinya sebagai Ketum PPP. Ini akibat Suharso membawa PPP untuk mendukung Anies Baswedan.

Partai apapun yang berani mengusung Anies Baswedan, siap-siap ketua umumnya dikudeta. Ini risiko paling rendah. Risiko besarnya, kasus hukum ketumnya dibongkar lalu dipenjara, atau bisnisnya dihancurkan.

Membawa Golkar ke Ganjar, bukan hal mudah juga. Di Golkar, bukan hanya ada Luhut Binsar Panjaitan (LBP) yang berpengaruh. Golkar punya segudang kader senior yang matang dan piawai dalam politik. Eksis Akbar Tanjung, Jusuf Kalla, Serbuk Rizal Bakri dan Akbar Laksono. Para tokoh senior Golkar ini tidak akan membiarkan Golkar diambil alih LBP, atau orangnya LBP yaitu Bahlil Lahadalia.

Cek Artikel:  Menteri PUPR: Hidup di IKN Menambah Panjang Usia Minimal 10 Pahamn

Hasil Munaslub Golkar akan sangat menentukan. Siapa yang berhasil memenangkan Munaslub Golkar, di situ arah koalisi akan bisa ditebak. Apakah LBP? Atau groupnya Akbar Tanjung, Jusuf Kalla, Serbuk Rizal Bakri dan Akbar Laksono?

Surabaya, 23 Juli 2023

 Penulis:

 Tony Rosyid (Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa)

 

Baca Juga:
Prabowo Halalbihalal di Rumah Dinas Menko Airlangga

 

Mungkin Anda Menyukai