Kementerian Kesehatan India Minta Dokter Kembali Bekerja, Ingatkan Kasus Demam Berdarah dan Malaria

Liputanindo.id – Kementerian Kesehatan India mendesak para dokter di seluruh negeri untuk melanjutkan kerjanya. Desakan kembali kerja ini muncul setelah aksi mogok atas protes pemerkosaan dan pembunuhan seorang tenaga medis.

Dalam pernyataan resmi dari Kementerian Kesehatan India itu, pihak pemerintah menekankan para dokter yang mogok kerja harus segera kembali demi kepentingan publik. Apalagi di India, kasus demam berdarah dan malaria sedang meningkat.

“Kementerian meminta para dokter yang mogok untuk melanjutkan tugas mereka demi kepentingan publik yang lebih luas dan mengingat meningkatnya kasus Demam Berdarah dan Malaria,” demikian pernyataan Kementerian Kesehatan India, dikutip AFP, Minggu (18/8/2024).

Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa sejumlah perwakilan dari beberapa asosiasi medis India telah bertemu dengan pejabat kementerian kesehatan setelah insiden mematikan itu.

Cek Artikel:  Sekjen PBB Desak Israel Hentikan Serangan Militer di Tepi Barat

Pemerintah setempat memastikan sudah mendengarkan tuntutan dari perwakilan asosiasi medis India itu. Selain itu, pemerintah juga meyakinkan mereka tentang semua upaya yang mungkin dilakukan untuk memastikan keamanan para profesional kesehatan.

Diketahui, sebanyak 26 negara bagian di India telah mengesahkan undang-undang yang bertujuan melindungi tenaga medis.

Aksi mogok kerja dokter di India ini berawal pada 9 Agustus, ketika seorang perempuan berusia 32 tahun yang merupakan seorang dokter pelatihan pascasarjana, ditemukan tewas di ruang seminar Rumah Lara RG Kar di kota Kalkuta, India.

Seorang tersangka dalam kasus tersebut, Sanjoy Roy, seorang relawan sipil yang sering mengunjungi RG Kar Medical College dan rumah sakit itu ditangkap oleh pihak kepolisian.

Cek Artikel:  14 WNI Dievakuasi dari Libanon sudah Mendarat di Indonesia

Mungkin Anda Menyukai