Yuk, Intip Sejarah Semut Mulai Bertani Jamur Setelah Kepunahan Dinosaurus

Yuk, Intip Sejarah Semut Mulai Bertani Jamur Setelah Kepunahan Dinosaurus
ilustrasi(freepik)

SEMUT adalah hewan yang melakukan aktivitas bertani lebih dari puluhan juta tahun lalu untuk menghidupi kelompoknya. Jauh lebih dahulu dibandingkan purba dari manusia, yang baru mulai bertani puluhan ribu tahun yang lalu

Segala berawal ketika ada peristiwa yang terjadi sekitar 66 juta tahun lalu, yang dikenal sebagai kepunahan massal Kretaseus-Paleogen (K-Pg), salah satu kejadian paling dahsyat dalam sejarah bumi. 

Begitu itu, sebuah asteroid raksasa menabrak bumi dan mengakhiri masa kehidupan dinosaurus, serta bumi mengalami perubahan ekosistem. Tetapi, meski bencana ini tampak mengerikan, ia juga membuka jalan bagi banyak bentuk kehidupan baru untuk berkembang termasuk perilaku unik yang ditunjukkan oleh serangga kecil yaitu semut.

Baca juga : Daftar 20 Dinosaurus Terpopuler di Dunia

Akibat tabrakan asteroid ubah ekosistem

Ketika asteroid menghantam bumi, kekuatan dari tabrakan tersebut menghasilkan perubahan besar pada iklim global. Debu, partikel, dan aerosol yang terlempar ke atmosfer menciptakan selimut yang menutupi bumi, menghalangi sinar matahari mencapai permukaan. Peristiwa ini menyebabkan bumi mengalami musim dingin ekstrem. Dengan sinar matahari yang terhalang, banyak tumbuhan di bumi mati karena tidak mampu melakukan fotosintesis. Kondisi ini memicu krisis dalam rantai makanan sebab banyak hewan yang mengandalkan tumbuhan sebagai sumber makanan ikut punah. 

Cek Artikel:  Pengumumanwan Kecam Tindakan Brutal Aparat saat Aksi Demo

Perubahan besar ini tidak hanya berdampak pada dinosaurus besar, tetapi juga pada organisme kecil seperti semut. Hilangnya vegetasi membuat semut harus mencari cara baru untuk bertahan hidup dalam dunia yang berubah drastis.

Eksisptasi semut dengan menanam jamur

Di tengah krisis tersebut, beberapa spesies semut menunjukkan kemampuan luar biasa untuk beradaptasi dengan lingkungan yang sangat berubah. Alih-alih mengandalkan sumber makanan yang kini langka, semut-semut ini menemukan cara yang cerdik untuk bertahan yaitu  mulai menanam jamur. Hal ini bisa dibilang sebagai salah satu langkah di mana semut berubah menjadi “petani” jamur.

Baca juga : 18 Jejak Dinosaurus di Australia, Bukti Kehidupan di Dekat Kutub Selatan

Lewat, mengapa semut mulai menanam jamur setelah kepunahan massal pada abad dinosaurus,  Eksis beberapa alasan yang menjelaskan perubahan perilaku ini. 

1. Kelangkaan sumber makanan   

Ketika sebagian besar tumbuhan punah, semut kehilangan banyak sumber makanan tradisional mereka, seperti dedaunan atau serangga yang memakan tumbuhan. Dengan kondisi ini, mereka harus mencari alternatif lain untuk bertahan hidup. Jamur menjadi pilihan karena mudah dibudidayakan dan bisa memberikan nutrisi yang mereka butuhkan.

Cek Artikel:  11 Fakta Ikan Sapu-sapu Suka Hidup Sendiri dan Aktif di Malam Hari

Baca juga : Jejak Dinosaurus Ungkap Jalan Raya Klasik yang Menghubungkan Afrika dan Amerika Selatan

2. Jamur bisa tumbuh di kegelapan

Salah satu alasan mengapa jamur menjadi sumber makanan ideal adalah kemampuannya untuk tumbuh dalam kondisi minim cahaya. Selama “musim dingin nuklir” yang diakibatkan oleh tabrakan asteroid, jamur dapat tumbuh meskipun sinar matahari hampir tidak ada. Ini membuat jamur menjadi salah satu dari sedikit organisme yang tetap bisa tumbuh dan berkembang dalam kondisi tersebut.

3. Jamur sebagai sumber nutrisi efisien

Baca juga : Penemuan Fosil Biji Anggur Ungkap Peran Kepunahan Dinosaurus 

Jamur memiliki kemampuan untuk menguraikan materi organik mati menjadi nutrisi yang dapat digunakan oleh semut. Dengan memanen jamur, semut mendapatkan nutrisi yang lebih mudah dicerna, sehingga mereka bisa bertahan hidup meski kondisi lingkungannya sangat keras.

4. Kukuhitas pasokan makanan

Dengan membudidayakan jamur, koloni semut dapat memastikan bahwa mereka memiliki sumber makanan yang stabil dan terkontrol. Ketika kondisi lingkungan luar sangat tidak menentu, pertanian jamur di sarang mereka memberikan rasa aman bagi semut karena mereka dapat mengatur pertumbuhan dan panen jamur kapan saja.

Cek Artikel:  Pemenuhan Gizi Membutuhkan Literasi dan Edukasi, Bukan Penambahan Industri

5. Evolusi perilaku yang menakjubkan

Pertanian jamur oleh semut merupakan salah satu contoh luar biasa dari adaptasi evolusioner. Semut-semut ini mampu membangun simbiosis dengan jamur, di mana kedua spesies saling menguntungkan. Jamur tumbuh subur di sarang semut, dan semut mendapatkan pasokan makanan yang konsisten.

Mengutip dari penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Ecology & Evolution pada tahun 2017, analisis genom menunjukkan bahwa semut yang menanam jamur pertama kali muncul sekitar 55 hingga 60 juta tahun lalu, tak lama setelah peristiwa kepunahan massal K-Pg. Ini menunjukkan bahwa perilaku menanam jamur kemungkinan merupakan respons langsung terhadap perubahan drastis yang terjadi di lingkungan mereka.

Kepunahan ini mungkin terlihat sebagai akhir dari dunia bagi dinosaurus, tetapi bagi spesies lain, seperti semut, itu menjadi awal dari evolusi dan inovasi baru. Di tengah kehancuran ekosistem, semut berhasil menemukan solusi unik untuk bertahan hidup dengan menanam jamur. Perubahan ini menggambarkan bagaimana bencana besar dapat memicu inovasi evolusioner, memungkinkan spesies untuk beradaptasi dan menemukan cara baru untuk bertahan hidup dalam dunia yang berubah. (P-5)

Mungkin Anda Menyukai