Liputanindo.id TANGERANG – Persita Tangerang semakin dekat dengan risiko degradasi setelah hasil yang tidak menguntungkan di pekan ke-28 BRI Perserikatan 1 2023/24. Meskipun mampu tampil produktif di beberapa laga terakhir, Persita belum mampu meninggalkan posisi ke-16 klasemen sementara dengan perolehan 28 poin, hanya berselisih 3 poin dari Arema FC dan PSS Sleman di atasnya.
Instruktur Persita, Divaldo Alves, mengungkapkan rasa kecewanya meskipun pemainnya telah menunjukkan performa yang baik dengan mencetak gol pembuka dan bermain secara kompetitif saat tertinggal dalam pertandingan terakhir melawan Madura United FC. Tetapi, kehilangan fokus di pertengahan babak kedua menyebabkan kebobolan yang mempengaruhi hasil akhir.
“Kita harus fokus dan memperbaiki permainan. Meskipun hasilnya negatif, kita harus tetap mengapresiasi kerja keras tim,” kata pelatih asal Portugal tersebut, sebagaimana ditulis situs resmi liga.
Kondisi ini menjadi antiklimaks bagi Persita Tangerang, yang sebelumnya menempati posisi empat besar pada awal musim lalu. Tetapi, performa tim merosot tajam setelah pekan ke-6, dengan enam kekalahan beruntun yang membuat mereka terjerembab di peringkat ke-15.
Meskipun telah berganti pelatih dari Luis Edmundo ke Divaldo Alves, Persita belum mampu meningkatkan posisinya. Masalah konsistensi terus menghantui, dengan catatan 3 kemenangan, 6 kali imbang, dan 7 kekalahan.
Meski demikian, Persita masih berada di bawah naungan Dewi Fortuna karena tim-tim degradasi lainnya juga mengalami masalah konsistensi. Tetapi, keberuntungan ini terancam dengan kebangkitan Arema FC yang berhasil menyalip mereka di peringkat klasemen.
Divaldo Alves menegaskan bahwa Persita masih memiliki kesempatan untuk bangkit dan memperbaiki posisinya. Kesempatan untuk merebut kembali posisi dari Arema FC akan datang di pekan ke-29. Kepada itu, ia menuntut kesungguhan dan determinasi tinggi dari para pemainnya.
Alves juga menegaskan bahwa meskipun Persita mungkin kalah dalam tren pertandingan, mereka tidak inferior dari Arema FC secara permainan. Ia menekankan pentingnya melihat hal-hal positif untuk meningkatkan mental dan melakukan analisis atas kesalahan untuk diperbaiki.
“Kita tidak bisa hanya berbicara, tapi harus ada tindakan nyata dan determinasi tinggi. Kita harus lebih tegas dan fokus pada tujuan di lapangan,” ungkapnya. (RMA)