SunCable Bangun Taman Penelitian Daya Terbarukan Pertama di Indonesia

SunCable Bangun Taman Penelitian Energi Terbarukan Pertama di Indonesia
Peletakan batu pertama pembangunan Technology Research Park pertama di Indonesia dilakukan pada Sabtu (28/9). Dalam pembangunannya, SunCable bekerja sama dengan lima universitas di Indonesia.(Dok. SunCable)

SUNCABLE bekerja sama dengan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) di Kepulauan Riau (Kepri) memulai pembangunan Renewable Energy Technology Research Parks atau Taman Penelitian Daya Terbarukan pertama di Indonesia.

Berlokasi di kampus UMRAH, pembangunan taman penelitian itu untuk membangun kemampuan teknis dan memastikan tenaga kerja Indonesia di masa depan memiliki keterampilan tinggi dan mampu memimpin transisi energi terbarukan.

“SunCable berkomitmen untuk membantu mempercepat dan mengubah industri energi terbarukan di Indonesia,” ucap Interim CEO SunCable Mitesh Patel dikutip dari keterangan yang diterima pada Selasa (1/10).

Baca juga : Tangkap Kesempatan Kerja Sama Daya Terbarukan Indonesia-Tiongkok

Peletakan batu pertama pembangunan Technology Research Park yang pertama itu telah dilakukan pada Sabtu (28/9). Dalam pembangunannya, SunCable bekerja sama dengan lima universitas di Indonesia.

Cek Artikel:  Harga Emas Dunia Sentuh Rekor Tertinggi

Apabila taman penelitian itu sudah berdiri nanti, kata Mitesh, mahasiswa UMRAH dapat memfokuskan penelitian mereka pada berbagai teknologi dan konfigurasi yang akan membangun pengetahuan dan kemampuan mereka tentang energi terbarukan.

Ia yakin cara terbaik untuk mempercepat dan mengubah industri energi baru terbarukan di Indonesia bisa didorong, salah satunya melalui pendidikan dan transfer pengetahuan generasi tenaga kerja berikutnya.

Baca juga : Kepala BP Batam Formal Cuti, Wakil Kepala Laksanakan Tugas Sementara

“Tenaga surya akan mengubah lanskap energi global. Renewable Energy Technology Research Parks yang kami bangun melalui kemitraan dengan universitas-universitas terkemuka akan membantu Indonesia menjadi pemimpin dunia di sektor ini,” terangnya.

SunCable, sambung dia, saat ini juga tengah mengembangkan Australia-Asia PowerLink (AAPowerLink) yang merupakan proyek energi terbarukan dengan sistem distribusi terbesar di dunia yang akan dibangun di Australia, Indonesia, dan Singapura.

Cek Artikel:  Personil Kadin yang Mendukung Anindya Bakrie Terancam Dipecat

“Nantinya sistem transmisi bawah laut Indonesia akan menjadi salah satu yang terbesar di dunia dengan memanfaatkan teknologi High Voltage Direct Current (teknologi arus searah tegangan tinggi) yang terkini,” ungkap Mitesh.

Baca juga : Percepat Transisi Daya Terbarukan dengan Teknologi Penyeimbang

Sebagian besar aset proyek senilai US$24 miliar itu nantinya akan berada dan dimiliki Indonesia sehingga memberikan banyak peluang bagi investor Indonesia.

Di kesempatan yang sama, Wakil Rektor UMRAH Mulia Dhamar Syakti mengapresiasi investasi SunCable untuk Renewable Energy Technology Research Park di kampusnya tersebut.

“Ini adalah investasi signifikan dari SunCable dan tonggak sejarah bagi universitas kami,” kata Mulia.

Investasi tersebut, lanjutnya, akan memungkinkan UMRAH membangun pengetahuan praktis dan penelitian mahasiswa tentang energi terbarukan, yang merupakan salah satu sektor paling penting di dunia.

Cek Artikel:  Industri Manufaktur Sumbang 16,7 Persen terhadap Perekonomian Nasional

“Pada akhirnya investasi ini akan memberdayakan tenaga kerja kami, menempatkan kami di garis depan transisi energi dan di episentrum pengembangan energi terbarukan di Kepri. Di dalam Technology Research Park ini, kami akan memberikan gabungan pelatihan langsung, lokakarya dan seminar, serta proyek penelitian yang inovatif. Visi kami sejalan dengan SunCable, kami ingin Indonesia menjadi pusat energi hijau ASEAN,” pungkasnya. (E-2)

Mungkin Anda Menyukai