MIGRAIN tidak hanya dialami orang dewasa. Anak-anak usia 7-11 tahun dan remaja perempuan akan lebih sering terjadi saat memasuki masa pubertas.
Terdapat dua jenis migrain yang dialami anak-anak. Migrain tanpa aura, yang dialami 60%-85% anak-anak dan migrain dengan aura, yang terjadi pada 15%-30% kasus.
Dr Andre, Spesialis Neurologi dari Pondok Indah, menjelaskan anak-anak biasanya sulit menggambarkan sakit kepala mereka, tetapi lebih sering mengalami mual dan muntah selama serangan migrain. Unsur genetik juga berperan penting dalam kecenderungan terkena migrain, di mana anak-anak memiliki risiko lebih besar jika salah satu orangtua mereka juga menderita migrain.
Baca juga : JCDC Bantu Penuhi Hak Anak untuk Berkembang Secara Maksimal
Meskipun penyebab pasti migrain pada anak belum sepenuhnya jelas, faktor genetik dan kekurangan hormon serotonin diyakini memainkan peran utama. Pengobatan migrain pada anak harus disesuaikan dengan frekuensi dan keparahan gejalanya.
Pendekatan yang bisa membantu mengatasi migrain pada anak
1. Istirahat yang Cukup
Anak perlu istirahat di ruangan gelap dan sunyi saat mengalami migrain untuk meredakan gejalanya.
2. Obat Pereda Nyeri
Penggunaan obat pereda nyeri harus disesuaikan dengan rekomendasi dokter untuk mengurangi intensitas migrain.
Baca juga : Orangtua Berperan Krusial dalam Kesehatan Mental Anak dan Remaja
3. Mengelola Stres
Mendukung anak dalam mengelola stres dapat membantu mencegah serangan migrain berulang.
4. Teknik Relaksasi
Teknik pernapasan dalam atau mengendurkan otot bisa membantu meredakan gejala migrain, didukung dengan musik yang menenangkan.
5. Catatan Serangan Migrain
Mencatat detail serangan migrain dapat membantu mengidentifikasi pemicu dan gejala, serta strategi penanganannya.
6. Gaya Hidup Sehat
Memperkenalkan gaya hidup sehat seperti pola tidur yang baik, konsumsi makanan sehat, minum cukup air, dan rutin berolahraga dapat mengurangi kekambuhan migrain.
Kalau gejala migrain anak tidak kunjung membaik atau semakin sering terjadi, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut. Sebelumnya anda bisa memberikan obat seperti antiinflamasi nonsteroid, triptan, obat antiemetik, antidepresan, antikejang, atau antihipertensi yang dapat membantu meredakan nyeri dan mencegah serangan migrain. (Z-3)