Dorong Percepatan Transisi Kekuatan HIjau, Ini Strategi PLN Nusantara Power

Liputanindo.id SURABAYA –  PLN Nusantara Power (PLN NP) melakukan berbagai inovasi seperti co-firing dan proyek energi baru terbarukan (EBT) bertema Green Energy Movement (GEM) guna mendorong percepatan transisi energi di Indonesia demi Nusantara yang lebih hijau.

Salah satu kinerja apik PLN NP ditunjukkan melalui produksi energi bersih yang berasal dari co-firing sepanjang tahun 2023 sebanyak 525,62 GWh atau setara dengan  reduksi emisi karbon sebesar 533.291,79MT.

Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi PLN Nusantara Power Karyawan Aji mengatakan hingga kini, PLN NP telah melaksanakan co-firing secara kontinyu pada 24 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Sejalan dengan semangat dunia dalam menurunkan suhu bumi dan tertuang pada Paris Agreement, PLN Nusantara Power berkontribusi melalui Green Energy Movement,” kata Aji menjelaskan arah perusahaan dalam pengembangan Kekuatan Terbarukan kepada media di Surabaya, Kamis (21/3/2024).

Cek Artikel:  Tumpukan Utang Dianggap tak Bebani Masyarakat Kelas Menengah

Green Energy Movement ini diwujudkan tidak hanya melalui cofiring pada PLTU yang telah beroperasi, namun juga keseriusan perusahaan dalam membangun pembangkit listrik yang ramah lingkungan seperti PLTS, PLTA, dan juga PLTB.

Di tahun 2023, PLN NP telah berhasil menyelesaikan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Melalui PLTS ini kami mampu menghindarkan sebesar 214.000 ton co2 setiap tahunnya.

“Kami juga senantiasa mendukung smart city di Ibu Kota Negara (IKN) melalui penyediaan listrik bersih yang berasal dari PLTS IKN 50 MW. Demi ini kami telah menyelesaikan 10 MW tahap pertama,” tambah Aji.

Cek Artikel:  BI Rekomendasikan Tujuh Prioritas Mengakselerasi Perekonomian Jatim 2024

Pembangunan PLTS 50 MW ini merupakan bagian dari rencana PLN NP untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) di IKN Nusantara. Pemerintah Indonesia sendiri menargetkan IKN Nusantara dapat menggunakan EBT sebesar 80% dari total kebutuhan listriknya pada tahun 2045.

“Melalui PLTS IKN, kami akan mampu menghindarkan 104,8 ton emisi co2 setiap tahunnya. Ke depan akan banyak proyek kami yang berbasis EBT’, tambah Aji.

Direktur Primer PLN Nusantara Power Ruli Firmansyah juga turut menyampaikan fokus dan rencana korporasi dalam mewujudkan energi hijau.

“PLN NP sendiri telah bergerak memetakan kebutuhan Indonesia di masa depan. Kami, hingga tahun 2030 akan menyiapkan penambahan unit pembangkit sebesar 6,3 Giga Watt (GW) yang berasal dari pembangkit EBT yang tersebar di penjuru Nusantara,” jelas Ruly. (HAP)

Cek Artikel:  Dukung Pertumbuhan Ekonomi BI Perkuat Bonus KLM

Mungkin Anda Menyukai