Liputanindo.id – Kebenaran terkait kematian bintang serial Friends, Matthew Perry semakin terungkap. Terbaru, asisten pribadinya, Kenneth Iwamasa mengaku menyuntikkan ketamin berulang kali ke tubuh Matthew Perry di hari yang sama ia meninggal dunia pada 23 Oktober 2023.
Dilansir dari People, Iwamasa mengakui perbuatannya menyuntikkan ketamin berulang kali hingga Matthew Perry diketahui meninggal karena overdosis ketamin.
“Dia berulang kali menyuntikkan Perry dengan ketamin, tanpa pelatihan medis, termasuk melakukan beberapa suntikan pada Perry pada 23 Oktober 2023, hari ketika Perry meninggal,” pernyataan Departemen Kehakiman.
Dalam melakukan aksinya tersebut, Iwamasa bekerja sama dengan dua dokter, yakni Salvador Plasencia dan Mark Chavez. Ia juga bekerja sama dengan pengedar narkoba Jasveen Sangha dan broker bernama Erik Fleming.
Mereka disebut mendistribusikan sekitar 20 botol ketamin pada Matthew Perry. Dokter yang berlisensi juga sempat menyuntikkan ketamin secara ilegal kepada Matthew Perry hingga ia membeku dan tekanan darahnya melonjak.
Selain itu, dokter juga memalsukan catatan dan rekam medis Matthew Perry, agar tindakannya tampak sah setelah sang aktor meninggal dunia. Dokter Chavez juga diketahui menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan ketamin ketika kecanduan Matthew Perry memburuk.
Sementara itu, Matthew Perry sendiri sebelumnya ditemukan meninggal dunia di bak mandi air panas rumahnya, 23 Oktober 2023 lalu. Jejak ketamin yang berlebihan ditemukan di dalam tubuhnya.
Pada saat itu, kematian Matthew Perry dinyatakan sebagai overdosis yang tidak disengaja. Tetapi, pada Mei 2024, LAPD menyatakan bekerja sama dengan otoritas federal untuk menyelidiki sumber ketamin yang di tubuh Matthew Perry hingga menemukan beberapa tersangka di atas.