Lewat Jalur Anti Mainstream, Tentara Korea Utara Putuskan Membelot ke Selatan

Liputanindo.id – Seorang tentara Korea Utara melakukan pembelotan ke Korea Selatan dengan melintasi perbatasan. Pembelotan ini dilakukan di tengah kampanye propaganda Seoul atas kiriman balon sampah dari Pyongyang.

Aksi pembelotan itu berhasil dideteksi oleh militer Korea Selatan dari utara Garis Demarkasi Militer (MDL) di dalam Area Demiliterisasi (DMZ), yang memisahkan kedua Korea di bagian timur perbatasan. Militer itu terlihat mengenakan seragam, yang diyakini telah berjalan ke selatan melalui jalan langka yang menghubungkan kedua Korea.

“Otoritas terkait sedang melakukan penyelidikan tentang bagaimana pembelotan itu terjadi,” kata Kepala Staf Gabungan (JCS), dikutip Yonhap News, Selasa (20/8/2024)

Mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang pembelot tersebut. Tetapi JCS memastikan sejauh ini tidak ada pergerakan yang mencurigakan oleh militer Korea Utara yang terdeteksi.

Cek Artikel:  Jeanne Calment, Insan Tertua yang Pernah Dicatat Sejarah, Rupanya Ini Rahasianya

Pembelotan itu terjadi hanya 12 hari setelah seorang penduduk Korea Utara membelot ke Selatan dengan melintasi zona netral muara Sungai Han yang terletak di sebelah barat perbatasan darat antar-Korea.

Bukan hanya itu saja, pembelotan itu juga terjadi saat Korea Selatan telah melakukan siaran anti-Pyongyang skala penuh, termasuk berita dan musik K-pop, setiap hari melalui pengeras suara perbatasannya sejak pertengahan Juli sebagai tanggapan atas peluncuran balon pembawa sampah yang berulang kali dilakukan Korea Utara.

Kampanye pengeras suara itu dilaporkan mencakup berita tentang pembelotan seorang mantan diplomat Korea Utara di kedutaan Pyongyang di Kuba, serta pesan yang mendesak tentara Korea Utara untuk melarikan diri dari kehidupan mereka yang seperti budak.

Cek Artikel:  Sehari Usai Tusuk Presiden Komoro, Pelaku Ditemukan Tewas di Penjara

Siaran itu diyakini bisa didengar di daerah garis depan Korea Utara tempat pasukan telah dikerahkan sejak April untuk menanam ranjau dan mendirikan tembok yang dianggap sebagai penghalang anti-tank, sebagai bagian dari upaya untuk mencegah penduduk dan tentara Korea Utara melintasi perbatasan.

Diketahui Korea Utara telah meluncurkan lebih dari 3.600 balon sampah sejak 28 Mei sebagai tindakan balasan terhadap balon yang membawa selebaran anti-Pyongyang yang diterbangkan oleh pembelot Korea Utara di Korea Selatan.

Masuknya pembelot Korea Utara terus berlanjut di tengah kekurangan pangan kronis dan penindasan politik yang keras di Korea Utara. Pada paruh pertama tahun ini, jumlah pembelot Korea Utara yang tiba di Korea Selatan mencapai 105, sedikit meningkat dari 99 tahun sebelumnya.

Cek Artikel:  Imbas Sensor Siaran Mortalitas Ismail Haniyeh, Turki Blokir Akses Instagram

Mungkin Anda Menyukai