Dokter Kulit Peringatkan Bahaya Jagung Parut untuk Penyembuhan Cacar

Dokter Kulit Peringatkan Bahaya Jagung Parut untuk Penyembuhan Cacar
Pengobatan cacar sebaiknya tidak menggunakan jagung parut(MI)

PENGGUNAAN jagung parut sebagai pengobatan tradisional untuk cacar tidak memiliki dasar ilmiah. Metode ini justru dapat meningkatkan risiko infeksi lebih lanjut pada luka atau kulit yang sudah rusak.

“Parutan jagung dapat menyebabkan iritasi pada kulit yang sudah terinfeksi cacar, yang pada akhirnya memperburuk kondisi dan memperlama proses penyembuhan,” ungkap Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Fitria Agustina dikutip dari Antara, Kamis (22/8).

Fitria, yang merupakan lulusan Fakultas Penyamaranteran Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa jagung parut adalah bahan yang tidak steril, sehingga dapat memperparah infeksi kulit yang sudah ada.

Baca juga : Cacar Monyet Bisa Menular Melalui Percikan Ludah

Kepada membantu proses penyembuhan luka cacar, Fitria menyarankan agar pasien mengikuti perawatan yang telah direkomendasikan oleh dokter, seperti menggunakan salep atau pelembap yang tepat.

Cek Artikel:  AI Membantu Identifikasi Autisme pada Balita dengan Dirikurasi 80

“Kepada mengatasi bekas luka cacar, langkah yang dianjurkan adalah menjaga kebersihan kulit dan menggunakan pelembap atau salep yang telah direkomendasikan oleh dokter,” ujarnya.

Lebih lanjut, Fitria menekankan pentingnya menjaga kulit yang terinfeksi tetap bersih dan kering, dengan mencuci menggunakan sabun ringan dan air bersih.

Baca juga : Kurangnya Kesadaran Bahaya Penyakit Mpox di Masyarakat

Penggunaan pelembap yang ringan juga dapat membantu menjaga kelembapan kulit dan mencegah kulit menjadi kering serta iritasi.

Kalau terdapat infeksi sekunder, dokter dapat meresepkan antibiotik topikal atau oral untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan.

“Jangan menggaruk area yang terinfeksi, karena hal ini dapat menyebarkan infeksi dan memperburuk kondisi kulit,” tambahnya.

Cek Artikel:  Terdapat Sosok Aktris Dani Mukti di Balik Megahnya Pernikahan di Candi Borobudur

Selain itu, Fitria juga memperingatkan untuk tidak menggunakan bahan-bahan alami yang belum terbukti secara ilmiah, seperti jagung parut, atau bahan lain yang tidak direkomendasikan oleh tenaga medis.

Ia juga mengingatkan pentingnya menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan selama proses penyembuhan luka infeksi, karena hal ini dapat memperparah peradangan dan meningkatkan risiko terbentuknya bekas luka atau hiperpigmentasi. (Ant/Z-10)

Mungkin Anda Menyukai