Komnas Pengendalian Tembakau Kenaikan Cukai Rokok Enggak Rugikan Industri dan Petani

Komnas Pengendalian Tembakau : Kenaikan Cukai Rokok Tidak Rugikan Industri dan Petani
Guru Besar FKU UI dan Ketua Standar Komnas Pengendalian Tembakau Hasbullah Thabrany(M.Iqbal Al Machmudi/MI)

 

 

 

Baca juga : Batalnya Kenaikan Cukai Rokok tidak Mendukung Eradikasi Tuberkulosis

GURU Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FK UI) sekaligus Ketua Standar Komnas Pengendalian Tembakau Prof Hasbullah Thabrany menilai pemerintah tidak seharusnya membatalkan  kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) atau rokok 2025. Asal Mula, kenaikan cukai tidak membunuh industri, pekerja rokok, dan petani tembakau. Melainkan mengurangi konsumen perokok. 

“Di Indonesia kenaikan cukai rokok 10 persen belum cukup efektif menurunkan konsumsi tembakau pada orang miskin dan anak. Malah menjadi ancaman untuk generasi emas yang bisa tidak tercapai,” kata Hasbullah dalam konferensi pers secara daring, Kamis (3/10).

Pemerintah membatalkan rencana penaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada 2025. Pemerintah masih mencari formula lain untuk mengendalikan konsumsi tembakau di masyarakat.

Cek Artikel:  Ini Pengaruhnya Kalau Bapak dan Ibu Selalu Dampingi Tumbuh Kembang Anak

Baca juga : Cukai Rokok Batal Dinaikkan, Koalisi: Langkah Mundur Perlindungan Kesehatan Publik

Ia menduga ada pihak yang mengintervensi terkait kepentingan pihak yang merasa dirugikan di balik batalnya kenaikan cukai rokok. Ia menyebut perputaran uang pada bisnis rokok diperkirakan mencapai Rp500 triliun.

 

“Harusnya pemerintah lebih mendengar dan melindungi 280 juta masyarakat Indonesia dari ancaman bahaya rokok. Rokok itu punya efek negatif terhadap kesehatan dan ekonomi, rakyat miskin karena sudah terjerat dan kecanduan zat adiktif rokok. Apabila dibiarkan maka anak-anak mengikuti kebiasaan orang tuanya,” ujar dia

Ia menyarankan agar pemerintah mencari jalan keluar sehingga rokok menjadi produk yang tidak terjangkau, tidak dimatikan, dan menggunakan cukai rokok untuk berdayakan para pekerja tembakau.

Cek Artikel:  Prakiraan Cuaca di Sejumlah Kota Indonesia, Rabu 16 Oktober 2024

“Petani tembakau dan penjual rokok bukan orang yang seharusnya berbisnis terkait rokok hanya mencoba mencari penghasilan agar mendapatkan penghasilan yang lebih baik untuk keluarga dan masa depan,” ungkapnya. (H-3)

Mungkin Anda Menyukai