Kamala Harris Berkelit Soal Dukungan Pribadi ke PM Netanyahu

Kamala Harris Berkelit Soal Dukungan Pribadi ke PM Netanyahu
Wakil Presiden Amerika Perkumpulan (AS) Kamala Harris.(AFP)

WAKIL Presiden Amerika Perkumpulan (AS) Kamala Harris menyatakan, hubungan antara rakyat AS dan rakyat Israel lebih bernilai ketimbang hubungan pribadi antara AS dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Kandidat presiden dari Partai Demokrat itu menjawab demikian ketika ditanya apakah Netanyahu adalah teman dekatnya. Harris berkelit dan mengalihkan fokus dengan menyatakan aliansi antara rakyat kedua negara jauh lebih penting.

“Dukungan AS terhadap Israel didasarkan pada prinsip-prinsip, bukan hubungan individu,” ujar Harris dalam cuplikan wawancara Program CBS “60 Minutes”. 

Baca juga : Netanyahu Akan Kirim Delegasi untuk Perundingan Gencatan Senjata di Gaza

Harris berada di bawah tekanan dari banyak anggota partainya terutama Demokrat muda dan mereka yang memiliki akar Timur Tengah. Tekanan itu datang karena mereka frustrasi melihat Presiden AS Joe Biden gagal bersikap tegas terhadap Israel.

Cek Artikel:  Dukungan terhadap Palestina Melonjak di Seluruh Dunia

Harris diminta bersikap lebih keras dalam mendukung Palestina dan menentang perang Israel di Gaza yang telah berlangsung selama setahun. Perang tersebut telah menewaskan sekitar 42 ribu orang dan melukai hampir 97 ribu lainnya.

Dalam menanggapi itu, Harris berkilah bahwa Israel sebenarnya telah mengambil beberapa langkah di bawah tekanan AS. Menurut dia, langkah Israel tersebut menunjukkan pengaruh diplomatik tetap kuat meskipun ada perbedaan pendapat.

Baca juga : PM Israel Pidato di Kongres AS, Puluhan Personil Demokrat Boikot

Harris menambahkan, AS berupaya meningkatkan bantuan kemanusiaan, mengamankan pembebasan tahanan, dan bekerja menuju gencatan senjata, sambil menambahkan bahwa tekanan diplomatik akan terus diberikan baik kepada Israel maupun pihak regional lainnya.

Cek Artikel:  WNI Tewas di Kamboja Diduga Jadi Operator Judi Online

Dia menyinggung ketidaksepakatan baru-baru ini terkait seruan AS untuk gencatan senjata di Libanon, dengan mengatakan bahwa Washington mendukung hak Israel untuk membela diri melawan kelompok-kelompok seperti Hamas dan Hizbullah.

Sebagai informasi, Netanyahu dikabarkan lebih mendukung mantan Presiden Donald Trump, pesaing Harris, untuk kembali menjabat di Gedung Putih.  Netanyahu percaya Trump tidak akan menentang perang yang semakin digencarkan Israel. (Anadolu/Ant/P-3)

Mungkin Anda Menyukai