Harga Obat Mahal, YLKI Soroti Rantai Pasok

Harga Obat Mahal, YLKI Soroti Rantai Pasok
Ilustrasi(freepik.com)

HARGA obat di Indonesia yang mahal masih menjadi PR. Menteri Kesehatan Budi Gunadi menyebut harga obat di Indonesia 4–5 kali lipat lebih mahal dari negara tetangga.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melihat beberapa masalah yang masih dialami Indonesia terkait mahalnya harga obat. Salah satunya perihal rantai pasok yang panjang.

“Mata rantai distribusinya perlu diawasi. Bisa saja salah satu penyebabnya karena panjangnya mata rantai distribusi mulai transportasi, perizinan,” kata Pengurus Harian YLKI Sri Wahyuni kepada Media Indonesia, Jumat (23/8).

Baca juga : Menkes Minta Kepala BPOM Baru Bantu Turunkan Harga Obat

“Indonesia hanya peracik tapi tidak mempunyai bahan baku. Sebaiknya rantai pemasarannya diperpendek. Apabila makin panjang makin mahal karena harus bayar fee pemasaran juga,” imbuhnya.

Cek Artikel:  MTQ Nasional ke-30 Dongkrak Ekonomi Kreatif Masyarakat

YLKI juga melihat selama ini bahan baku obat masih impor dan dikenai bea masuk yang tinggi. “Jadi harus diturunkan minimal setengahnya. Syukur-syukur kalau dibebankan dari bea masuk,” jelas Yuni.

Ia juga menyarankan untuk memperbanyak obat generik ketimbang obat paten. “Karena bayar patennya juga mahal,” pungkasnya. (H-2)

Mungkin Anda Menyukai