Polisi Buru Pelaku Pembunuhan Pemuda di Makassar

Liputanindo.id MAKASSAR – Polisi kini memburu pelaku pengeroyokan dan penikaman yang menyebabkan seorang pemuda berinsial MR (18) meregang nyawa.

Di mana, peristiwa pengeroyokan dan penikaman itu terjadi di Jalan Goa Ria, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulsel pada Jum’at (15/3/2024) dini hari.

“Lagi tahap pengejaran,” ungkap Kapolsek Biringkanaya, Kompol Muh Thamrin saat dikonfirmasi, Jum’at (15/3/2024) sore.

Ia mengaku sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi-saksi di tempat kejadian perkara (TKP).

“Saksi dimintai keterangan sejauh ini ada empat. Tanda-ciri pelaku sudah dikantongi. Mudah-mudahan bisa ditangkap hari ini,” jelasnya.

Meski begitu,Thamrin memastikan kondisi setelah perkelahian maut di wilayahnya tetap kondusif.

“Ini kan menyangkut masalah perkelahian dari kelompok anak-anak. Sejauh ini tidak ada gejolak,” tandasnya.

Cek Artikel:  Polda Sumut: 65% Tindak Kejahatan karena Narkoba

Sebelumnya, Seorang pemuda di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) berinisial MR (18) tewas meregang nyawa usai dikeroyok dan ditikam oleh lima orang terduga pelaku.

Dari informasi yang dihimpun, peristiwa pengeroyokan dan pemikaman itu terjadi di Jalan Goa Ria, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulsel pada Jum’at (15/3/2024) dini hari.

Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Wahiduddin membenarkan ihwal peristiwa pengeroyokan yang menyebabkan seorang pemuda tewas.

“Korban MR berusia 18 tahun yang mengakibatkan meninggal dunia,” ungkap Wahiduddin.

Wahid menceritakan, peristiwa pengeroyokan tersebut bermula saat teman korban berinisial MFH bersama beberapa temannya tengah duduk-duduk di Jalan Goa Ria.

Kemudian pelaku berjumlah lima orang tiba-tiba datang dari depan masjid berjalan kaki, kemudian menghampiri saksi kemudian salah satu dari pelaku langsung memukul MFH.

Cek Artikel:  Petugas Damkar Meninggal Usai Padamkan Kebakaran Gedung LBH Jakpus

MFH yang tidak terima dipukuli oleh pelaku kemudian memanggil orang tuanya. Tetapi para pelaku sudah melarikan diri ketika orang tuanya datang ke lokasi, sehingga saksi bersama orang tuanya pulang.

Dalam perjalanan pulang itulah saksi kemudian bertemu dengan korban MR dan seorang rekannya berinisial EK. Mereka lalu berboncengan tiga dan mencari para pelaku di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

“Di perjalanan kemudian berpapasan dengan korban MR bersama EK menggunakan sepeda motor, kemudian saksi pindah ke motor korban MR dan bonceng 3 dengan EK, kemudian memarkir motor sekitar TKP,” bebernya.

Setelah tiba di lokasi, empat pelaku yang ditemui langsung kabur. Sementara satu pelaku tinggal sambil memegang sebilah badik. Selanjutnya pelaku dan korban MR terlibat perkelahian.

Cek Artikel:  KPK Jebloskan Eks Hakim Prasetio Nugroho ke Lapas Sukamiskin

“Berselang beberapa menit kemudian datang rombongan (pelaku) dan langsung mengeroyok saksi dan korban menggunakan balok, dan tiba-tiba pelaku langsung menikam korban sebanyak 1 kali hingga mengenai dada,” tutur Wahid.

“Kemudian saksi menyuruh korban agar lari meninggalkan TKP, kemudian setelah saksi keluar sudah melihat korban memegang perut dan berlumuran darah, kemudian saksi bersama EK membawa korban ke RS Malebu untuk mendapat pertolongan,” sambungnya.

Wahid menuturkan, pihaknya kini masih melakukan penyelidikan terkait motif peristiwa tersebut. Termasuk melakukan pengejaran terhadap pelaku.

“Motif kejadian masih dalam lidik. Infonya tadi pagi (pelaku) belum diamankan,” tandasnya. (KEK)

Mungkin Anda Menyukai