Gastech Houston 2024 Jadi Strategi PIS Jawab Tantangan Transisi Daya Dunia

Gastech Houston 2024 Jadi Strategi PIS Jawab Tantangan Transisi Energi Dunia
CEO PT Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi (tengah) berbicara dalam sesi panel diskusi di booth PIS pada ajang internasional Gastech 2024 di Houston, Texas, Amerika Perkumpulan(Antara)

KEIKUTSERTAAN PT Pertamina International Shipping (PIS) pada ajang internasional Gastech 2024 di Houston, Amerika Perkumpulan (AS), menjadi strategi Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML) PT Pertamina (Persero) tersebut dalam menjawab tantangan transisi energi dunia.

CEO PIS Yoki Firnandi mengatakan PIS menyiapkan sejumlah strategi untuk menjawab tantangan transisi energi dunia, di antaranya dengan terus memodernisasi armada untuk operasional yang prima.

“Modernisasi operasional ini merupakan bagian dari komitmen PIS dalam menjawab tantangan transisi energi dunia yang bergerak cepat,” ujar Yoki dalam sesi panel diskusi di booth PIS dalam gelaran Gastech 2024 di Houston, Texas, Amerika Perkumpulan.

Baca juga : Pertamina International Shipping terus Perkuat Logistik Daya Nasional

Yoki menyatakan bahwa rencana modernisasi armada tersebut tak lepas dari tuntutan peran PIS yang bertanggung jawab atas kebutuhan energi nasional, sekaligus menjawab permintaan pasar internasional yang terus bertumbuh. “Kami sudah berencana untuk meremajakan dan memodernisasi lebih dari 130 kapal dalam tujuh tahun ke depan untuk modernisasi operasional kami,” ujarnya.

Cek Artikel:  Indef Sebut Bilangan Kemiskinan Era Jokowi Sekadar Berkurang 1,3 juta Orang

Yoki melanjutkan peremajaan kapal tersebut tak hanya untuk kapal milik, juga termasuk kapal sewa yang dioperasikan oleh PIS. PIS saat ini menjadi urat nadi virtual energi Indonesia dengan mengangkut sekitar 160 miliar liter energi ke penjuru negeri dalam 20 ribu kali pengiriman.

Lebih dari itu, Yoki juga menegaskan bahwa pihaknya juga tak hanya bersiap dalam peremajaan armada, namun juga terus bergerak dalam menyiapkan infrastruktur carbon capture and storage (CCS) dan carbon capture utilisation and storage (CCUS).

Baca juga : Rayakan Hari Pelaut Sedunia, Kemenhub Dorong Perluasan Global

Upaya itu tercermin dari kerja sama antara PIS dan Nippon Yushen Kabushiki Kaisha Group (NYK), perusahaan perkapalan terkemuka asal Jepang. “Pada saat bersamaan, kami harus berinvestasi untuk menghadapi kebutuhan energi dan masa depan. Teladannya, adalah kerja sama kami dengan NYK dalam mengembangkan transportasi CCS di Indonesia,” tambah Yoki.

Cek Artikel:  Transisi Pemerintahan Prabowo-Gibran, APBN 2025 Sudah Menampung Program Unggulan

Di sisi lain, PIS juga baru saja menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan PT Pertamina Hulu Daya (PHE) untuk penyediaan angkutan karbon sebagai wujud sinergi Pertamina Group.

Sepanjang 2024, PIS tercatat telah menambah enam kapal tanker baru sepanjang semester pertama 2024, termasuk dengan tanker-tanker pengangkut gas raksasa, sebagai wujud perusahaan dalam mempercepat transisi energi.

Baca juga : Pertamina International Shipping Gandeng Perusahaan Kapal Jepang NYK

Tak hanya dari aspek armada, PIS juga aktif mempersiapkan infrastruktur pendukung bisnis dan operasional yang berkelanjutan mulai dari green terminal hingga pengembangan bisnis penangkapan dan penyimpanan karbon atau CCS/CCUS.

“Partisipasi PIS di Gastech kali ini juga sebagai wujud komitmen perusahaan mendukung masa depan energi yang aman dan berkelanjutan, bersama sama dengan ratusan pelaku industri energi, praktisi, dan pengambil kebijakan lainnya untuk berkolaborasi di skala internasional dan menjawab tantangan energi dunia yang bergerak cepat,” sebut CEO PIS Yoki Firnandi. (Ant/N-2)

Cek Artikel:  Belanja Modal Rp35 Triliun, Astra International Cetak Pendapatan Rp240,91 Triliun di Kuartal III 2023

 

 

Mungkin Anda Menyukai