BUMN Mempunyai Peran Krusial selama Pandemi dan Setelah Covid

Jakarta: Bank Dunia menyatakan perusahaan BUMN memainkan peran penting sebelum pandemi covid-19 dan akan terus melakukannya pasca-pandemi.

 

Secara global, BUMN telah menjadi salah satu perusahaan multinasional terbesar dan paling cepat berkembang dalam dua dekade terakhir.

 

Dalam keterangan yang diterima Metrotvnews.com, Sabtu, 5 Oktober 2024, Bank Dunia telah membuat laporan berrema “Building SOE: Crisis Management and Resilience” yang membahas tantangan pemerintah dan BUMNpada masa covid-19 dan era setelah Covid-19.

 

Bank Dunia menyatakan covid-19 memberikan tekanan hebat kepada pemerintah, masyarakat, dan perusahaan termasuk BUMN. Siklus bisnis terganggu, pendapatan merosot tajam, dan risiko usaha tak terhindarkan.  

 

Bank Dunia memitigasi risiko bisnis BUMN, risiko manajemen, peran BUMN dan kepemilikan negara, apa yang sudah dilakukan BUMN, hingga tantangan BUMN ke depan.

Cek Artikel:  Wapres Kontribusi Ekonomi Syariah Lelah Rp155 Triliun di 2030

 

Dalam 10 tahun terakhir, sebuah studi IMF menemukan bahwa BUMN telah berlipat ganda dalam kepentingan di antara perusahaan terbesar di dunia sebesar USD45 triliun, aset mereka sekarang mencapai 50 persen dari total PDB global.

 

BUMN berperan dalam memenuhi kebutuhan persediaan medis selama pandemi.

 

Ketika rantai pasokan reguler terganggu atau larangan ekspor untuk barang-barang utama, pemerintah melibatkan BUMN untuk menyediakan produk atau layanan medis.
 


Gedung Kementerian BUMN. Foto: Arsip Kementerian BUMN

BUMN di Indonesia telah melakukan langkah strategis

Bank Dunia juga menyatakan, BUMN di Indonesia telah melakukan langkah strategis ini misalnya dengan membangun prototipe ventilator yang sangat dibutuhkan selama pandemi.  

Cek Artikel:  Kawasan Borobudur Ditata Ulang untuk Pariwsata Kelas Dunia

 

BUMN menyediakan segala kebutuhan medis yang diperlukan dan mendesak, hingga menyiapkan rumah sakit.

 

BUMN telah menjadi salah satu pemain utama dalam situasi darurat untuk memenuhi kebutuhan dasar publik, merestrukturisasi utang, menyediakan layanan, hingga tetap menjaga keseimbangan bisnis.

 

Bank Dunia menyatakan dengan situasi ini BUMN menghadapi tantangan serius seperti masalah keuangan, pendapatan turun, pembatasan karyawan, bisnis tak berjalan baik, hingga persoalan distribusi.

 

Pemerintah pun memperkenalkan berbagai langkah dukungan untuk BUMN, termasuk bantuan keuangan melalui pinjaman, suntikan ekuitas, dan subsidi lainnya, terutama terbukti di sektor-sektor seperti penerbangan.

 

Pemerintah diminta mengurangi distorsi pasar BUMN melalui peningkatan tata kelola, restrukturisasi, IPO, dan memfasilitasi kolaborasi sektor swasta.

Cek Artikel:  Kebocoran Data NPWP Dibantah dari Sistem Ditjen Pajak

 

Bank Pembangunan Asia (ADB) dalam laporannya berjudul “Unlocking the Economic and social value of Indonesia’s State-Owned Enterprises’ menyebut peran besar BUMN dalam ekonomi Indonesia.

 

BUMN memainkan peran menonjol yang sudah berlangsung lama dalam perekonomian Indonesia, menyumbang lebih dari 56 persen PDB sejak 2019.

 

ADB pn menyebutkan, BUMN memiliki peran dalam memberikan nilai ekonomi dan nilai sosial. Birui ekonomi dapat dilihat dari semakin naiknya aset, pendapatan, dan profit BUMN.

Mungkin Anda Menyukai