IHSG Ditutup Menguat Respons Dampak Stimulus Tiongkok

IHSG Ditutup Menguat Respons Efek Stimulus Tiongkok
Ilustrasi.(Antara)

INDEKS Harga Absaham Gabungan (IHSG) Bursa Dampak Indonesia (BEI) pada Kamis (26/9) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 3,62 poin atau 0,05% ke posisi 7.744,52. Golongan 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,60 poin atau 0,68% ke posisi 970,54.

“Bursa regional Asia bergerak menguat yang tampaknya pasar merespons berlanjutnya efek stimulus Tiongkok dan prediksi ekonomi global akan tumbuh di tahun ini,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Pemerintah Tiongkok akan memberikan bantuan tunai kepada kelompok kurang beruntung, termasuk orang yang sangat miskin dan anak Yatim. Pemerintah mengamanatkan penyediaan tunjangan jaminan sosial tertentu kepada lulusan perguruan tinggi yang belum mendapatkan pekerjaan dalam waktu dua tahun setelah lulus sekolah dalam upaya meningkatkan lapangan kerja.

Cek Artikel:  Indonesia Kehilangan Rp9,72 Triliun Modal Asing Minggu Ini

Baca juga : IHSG Menguat Dipicu Komentar Pejabat The Fed

Pelaku pasar menilai stimulus tersebut sebagai upaya menjaga daya beli masyarakat untuk menopang peningkatan konsumsi masyarakat atau ekonomi masyarakat. Ini diharapkan memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekonomi dalam negeri Tiongkok. 

Sementara itu, Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) memprediksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini akan membaik. Dalam riset terbarunya, OECD memprediksi prospek pertumbuhan ekonomi global tahun sebesar 3,2% dari 3,1% sebelumnya. Ini sejalan dengan pertumbuhan global yang sedang dalam proses stabilisasi karena hambatan dari penaikan suku bunga bank sentral memudar dan inflasi menurun sehingga meningkatkan pendapatan rumah tangga. 

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa penyaluran kredit pada Agustus 2024 tumbuh 10,9% year on yaer (yoy) atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 11,7% (yoy). Pasar menilai lambatnya pertumbuhan kredit tersebut akan memengaruhi kinerja industri perbankan dan juga akan menurunkan konsumsi masyarakat sebagai salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi.

Cek Artikel:  Teknologi Pemadatan Cerdas Diuji Coba di Penajam Paser Utara

Baca juga :  IHSG Akhir Pekan Ditutup Dekati 7.450

Dibuka melemah, IHSG betah ke teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG bergerak ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat dengan properti paling tinggi yaitu 2,07% diikuti kesehatan dan teknologi yang naik masing-masing 1,75% dan 1,60%. Sedangkan empat sektor terkoreksi yakni transportasi & logistik turun paling dalam yaitu minus 0,78% diikuti keuangan dan barang konsumen nonprimer yang masing-masing minus 0,62% dan minus 0,60%.

Eksispun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu CRSN, TRON, MEJA, MITI, dan PANI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ASPI, MPOW, MANG, OASA, dan PMMP.

Cek Artikel:  Presiden Jokowi Formalkan Pembangunan MRT Lintas Barat-Timur Fase 1

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.370.442 kali transaksi. Absaham yang diperdagangkan 22,57 miliar lembar senilai Rp17,58 triliun. Harga 281 saham naik, 310 saham menurun, dan 211 tidak bergerak. 

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 1.055,30 poin atau 2,79% ke 38.925,60; indeks Hang Seng menguat 795,48 poin atau 4,16% ke 19.924,58; indeks Shanghai menguat 104,3 poin atau 3,61% ke 3.000,94; dan Indeks Straits Times menguat 4,04 poin atau 0,11% ke 3.587,31. (Z-2)

Mungkin Anda Menyukai