Indonesia Butuh ASN Berkompetensi dan Integritas Tinggi

Rektor IPDN Prof. Dr. Drs. H. Hadi Prabowo, M.M saat pengukuhan di IPDN. Foto: dok IPDN.

Jatinangor: Sebanyak 721 Praja Pratama Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Bilangantan XXXV Pahamn Akademik 2024-2025 resmi dikukuhkan.

Upacara tersebut dipimpin oleh Rektor IPDN – Prof. Dr. Drs. H. Hadi Prabowo, M.M yang mewakili Menteri Dalam Negeri – Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat pada Rabu, 3 Oktober 2024. Para praja ini terpilih setelah melalui proses seleksi ketat terhadap 33.635 pendaftar yang datang dari seluruh Indonesia.

Upacara Pengukuhan Praja Pratama ini turut dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, yang juga merupakan lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) Jatinangor pada 1993. 

Cek Artikel:  Perlu Penyelidikan Menyeluruh Selesaikan Kasus Impor Ilegal

 

Akmal Malik mengatakan kebutuhan aparatur negara atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memiliki kompetensi, dedikasi dan tanggung jawab tinggi semakin mendesak, terutama di tengah perubahan global yang cepat.

“Kita tidak hanya membutuhkan aparatur yang pintar secara intelektual, tetapi yang memiliki komitmen dan dedikasi penuh terhadap bangsa dan negara. Mereka harus menjadi penjaga integritas dan kepercayaan masyarakat,” tegas Akmal, dalam keterangan tertulis, Jumat, 4 Oktober 2024.

 

Sementara itu, Hadi Prabowo, dalam amanatnya mengingatkan para praja untuk selalu mengamalkan Astabrata, ajaran luhur yang menjadi pedoman bagi setiap praja IPDN.

Hadi Prabowo juga berpesan, para praja harus memiliki mental dan fisik yang kuat, agar mampu menyelesaikan pendidikan di IPDN dengan baik dan bisa menjadi pemimpin masa depan yang siap mengemban tanggung jawab besar dalam mengelola pemerintahan Indonesia.

Cek Artikel:  Penurunan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Tenggara Patut Diwaspadai

Upacara pengukuhan ini berlangsung khidmat dan menjadi langkah awal bagi 721 praja yang nantinya akan ditempa selama empat tahun, untuk menjadi pemimpin masa depan di berbagai sektor pemerintahan di Indonesia.

Mungkin Anda Menyukai