Wow Mumi Putri Duyung Berusia Seabad di Okayama Rupanya Imitasi

Wow! Mumi Putri Duyung Berusia Seabad di Okayama Ternyata Palsu
Rahasia mumi Putri Duyung(Dok. Livescience)

TEMUAN terbaru mengungkapkan cerita di balik mumi putri duyung yang selama ini dianggap sebagai makhluk mistis.

Rupanya, mumi tersebut hanyalah boneka yang terbuat dari bagian tubuh hewan.

Penemuan ini ditemukan di sebuah kuil di Prefektur Okayama, Jepang, dan analisis terbaru mengindikasikan bahwa proses pembuatannya jauh lebih kompleks dan aneh daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Pada tahun 2022, para peneliti dari Universitas Sains dan Seni Kurashiki (KUSA) menemukan mumi yang panjangnya sekitar 30,5 cm, terbaring dalam sebuah kotak kayu tertutup di kuil tersebut.

Baca juga : Penelitian Baru Mengungkap Akibat Pencemaran Plastik terhadap Monyet Macaca 

Awalnya, mereka menduga mumi ini terbuat dari bagian tubuh monyet yang dijahit ke tubuh ikan, menciptakan hibrida menakutkan yang menyerupai makhluk mitologi Jepang bernama Ningyo.

Dalam legenda, Ningyo adalah makhluk laut dengan wajah manusia yang diyakini memiliki kemampuan menyembuhkan penyakit dan memperpanjang usia.

Cek Artikel:  Rocket Lab Luncurkan Lima Satelit untuk Perusahaan Teknologi Prancis Kinéis

Mumi ini, yang diperkirakan berusia lebih dari dua abad, sebelumnya dipajang di kuil dan dihormati oleh masyarakat setempat sebagai simbol penyembuhan.

Baca juga : SpaceX Crew-9 Lakukan Penelitian Laboratorium di Luar Bilangansa

Sebuah surat yang ditemukan bersama mumi itu mengklaim bahwa makhluk tersebut ditangkap oleh seorang nelayan antara tahun 1736 dan 1741.

Tetapi, para ilmuwan meyakini bahwa mumi tersebut sebenarnya dibuat beberapa dekade kemudian sebagai tipuan yang dijual kepada orang-orang kaya yang ingin hidup lebih lama atau sehat.

Dengan izin dari pendeta kuil, para peneliti mulai melakukan berbagai tes pada mumi tersebut, termasuk pemindaian sinar-X, CT scan, penanggalan radiokarbon, mikroskop elektron, dan analisis DNA.

Baca juga : 7 Mitos Sungai yang Dikenal Paling Angker di Indonesia, Punya Cerita Mistis

Pada Februari 2022, hasil penelitian yang mereka rilis menyingkap fakta yang mengejutkan, mumi ini bukanlah hasil dari penggabungan tubuh monyet dan ikan, melainkan sebagian besar terbuat dari kain, kertas, dan katun yang disatukan dengan peniti logam dari leher hingga punggung bawah.

Cek Artikel:  Daftar Harga iPhone 14 di Bulan Agustus 2024, Turun hingga Rp 6 Juta

Bagian tubuh tersebut juga dilapisi pasta dari campuran pasir dan arang untuk memberikan kesan realistis.

Meskipun tubuhnya buatan, beberapa bagian mumi ini ternyata menggunakan bahan alami. Rambutnya berasal dari mamalia, dan kulit ikan buntal menutupi beberapa bagian tubuh seperti lengan, leher, serta pipinya.

Baca juga : 55 Jenis Alat Laboratorium Kimia dan Fungsinya, Lengkap dengan Gambar

Rahangnya kemungkinan berasal dari ikan predator, sedangkan cakarnya terbuat dari keratin, yang menunjukkan bahwa bagian-bagian tersebut diambil dari hewan asli yang tidak dapat diidentifikasi sepenuhnya.

Bagian ekor dari mumi ini diyakini berasal dari spesies ikan croaker, sejenis ikan bersirip pari yang dikenal dengan suara khas yang dihasilkannya melalui kantung renangnya untuk mengatur daya apung.

Cek Artikel:  AMD Ryzen AI 300 Series Bawa 4 Fitur Istimewa Komputasi Pada Laptop

Penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa sisik ikan tersebut berasal dari awal 1800-an, lebih lambat dari klaim dalam surat yang menyertai mumi tersebut.

Intervensi ini mengarah pada kesimpulan bahwa mumi ini dibuat sebagai alat penipuan untuk memperkuat kepercayaan pada Ningyo dan kekuatannya dalam penyembuhan.

Tetapi, proses pembuatannya menunjukkan dedikasi luar biasa dari pembuatnya, yang tampaknya menggabungkan bahan-bahan alami dan buatan dengan teknik canggih untuk menciptakan ilusi yang meyakinkan.

Para peneliti dari KUSA berencana untuk memeriksa 14 mumi “putri duyung” lainnya yang ditemukan di Jepang untuk menentukan apakah terdapat kesamaan dengan mumi yang satu ini.

Fakta bahwa mumi-mumi tersebut tersebar di berbagai lokasi menunjukkan bahwa pembuatan makhluk seperti ini mungkin lebih umum daripada yang diperkirakan sebelumnya. (Livesience/Z-10)

Mungkin Anda Menyukai