Indonesia sudah Terlalu Banyak Turuti Uni Eropa untuk I-EU CEPA

Indonesia sudah Terlalu Banyak Turuti Uni Eropa untuk I-EU CEPA
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan(Antara)

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengungkapkan Indonesia telah banyak memenuhi permintaan dari negara-negara Eropa yang tergabung dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif RI-Uni Eropa (IEU CEPA).

“Kita sudah banyak memenuhi permintaan. Kalau nambah lagi nambah lagi, ya tentu repot,” kata pria yang akrab disapa Zulhas itu saat ditemui di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (26/9).

Ia berharap, kesepakatan dagang yang mengikat antara kedua belah pihak yakni antara Indonesia dan Uni Eropa bisa segera selesai. Tetapi, Zulhas menegaskan semua keputusan kembali lagi kepada pihak Uni Eropa.

Baca juga : Mendag Minta Dukungan Belanda Minimalisasi Hambatan Akibat EUDR

“Kita ingin ini I-EU CEPA selesai. Tapi kan tergantung sananya juga kan. Tapi kalau memang kita mau, kalau sana nya nggak mau, kan ya nggak bisa,” bebernya.

Cek Artikel:  BI dan Pemprov Jatim Undang 13 Investor Asing di Perhimpunan EJID 2024

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah Indonesia sudah enggan membahas perundingan I-EU CEPA karena terus menerus berlangsung tidak ada kejelasan.

“Perundingan ke-19 dan nanti saya akan tegaskan, kalau Eropa terus pindah isunya, ada batasnya. (Ultimatum terakhir) iya,” ucap Airlangga saat ditemui di kantornya, kemarin (25/9).

Sebagaimana diketahui, proses perjanjian kerja sama I-EU CEPA telah berlangsung selama 9 tahun. Tetapi sayangnya, selama itu juga, konsep perjanjian tersebut tak kunjung usai. (Z-11)

Mungkin Anda Menyukai