Donald Trump dan Kamala Harris Tampilkan Pesan Persatuan di Peringatan 911

Donald Trump dan Kamala Harris Tampilkan Pesan Persatuan di Peringatan 9/11
Kandidat Presiden AS Kamala Harris (kiri) dan Donald Trump (kedua dari kanan) kala menghadiri peringatan tragedi 9/11 di New York.(AFP/Terdapatm GRAY)

CALON Presiden Amerika Perkumpulan (AS), Donald Trump dan Kamala Harris,, menunjukkan pesan persatuan ketika keduanya berjabat tangan pada peringatan serangan teror 11 September 2001 di Ground Zero, New York, Rabu (11/9).

Kedua rival politik itu saling berbalas ucapan saat mengulurkan tangan ke arah Presiden Joe Biden, yang juga berada di lokasi Tugu Peringatan 9/11.

Tugu tersebut dibangun untuk mengenang hampir 3.000 korban yang tewas di New York City saat sepasang pesawat yang dibajak menabrak World Trade Center pada Selasa pagi, 23 tahun lalu.

Baca juga : Hasil Survei Usai Debat Calon Presiden AS, Swing Voter akan Tentukan Kemenangan

Mantan Wali Kota New York Michael Bloomberg tampak memfasilitasi basa-basi antara Harris dan Trump, beberapa jam setelah keduanya saling serang dalam debat pemilu presiden AS.

Cek Artikel:  Dua Media Israel Laporkan Militer Bunuh Yahya Sinwar

Lonceng upacara dibunyikan untuk setiap korban yang tewas di lokasi tersebut ketika nama-nama mereka dibacakan dengan lantang.

Hening sejenak terjadi ketika mengenang empat pesawat yang dibajak teroris itu menghantam lokasi di New York, Virginia, dan Pennsylvania.

Baca juga : Trump Ungguli Harris

Bukan seorang pun politisi berbicara kepada massa, termasuk anggota keluarga korban.

Serangan dimulai ketika sebuah pesawat penumpang menabrak Menara Utara World Trade Center pukul 8.46 pagi. Hanya 17 menit kemudian, pesawat lain menabrak Menara Selatan.

Gedung pencakar langit raksasa setinggi 110 lantai itu–yang terbakar dan rusak parah akibat serangan–runtuh dalam hitungan menit, menyebabkan awan debu dan abu beracun yang tebal menerjang jalan-jalan Manhattan saat orang-orang berlarian ketakutan.

Cek Artikel:  Terang-Terangan Unggah Soal LGBT, Iran Panggil Dubes Australia di Teheran

Baca juga : Pidato Kelam Trump di Rapat Standar, Harris Siap Berdebat

Di tengah kehancuran itu, pesawat lain menabrak Pentagon di Arlington, Virginia, tepat di luar Washington, D.C. pukul 9.37 pagi.

Kepanikan nasional yang belum pernah terlihat sejak insiden Pearl Harbor, sekitar 60 tahun sebelumnya, terjadi dengan cepat.

Beberapa menit setelah Departemen Pertahanan diserang, pihak berwenang menutup semua wilayah udara AS, tetapi penerbangan 93 United Airlines terlanjur dibajak teroris.

Baca juga : Putin Dukung Harris, Trump: Saya tidak Mengerti Harus Bagaimana

Penumpang dan awak pesawat bergegas ke kokpit untuk merebut kendali pesawat dari keempat pembajak. Sekeliling lima menit kemudian, pesawat itu menabrak lapangan kosong di Shanksville, Pennsylvania, menewaskan semua orang di dalamnya.

Cek Artikel:  Iran Perbarui Ancamannya untuk Segera Serang Israel

Pesawat itu berjarak sekitar 20 menit dari Washington, D.C., tempat yang diyakini pihak berwenang sebagai tempat para pembajak berusaha menyerang Gedung Putih atau Gedung Kongres AS.

Butuh waktu, tetapi rakyat Amerika akhirnya mengetahui bahwa 19 teroris Al-Qaeda bertanggung jawab atas pembajakan pesawat dalam sebuah rencana yang diatur oleh pemimpin lama kelompok teror itu, Osama bin Laden.

Setelah upacara di Manhattan, Harris dan Biden berangkat dari New York untuk menghadiri dua acara peringatan lainnya di Shanksville dan di Pentagon.

Trump juga diperkirakan akan mengunjungi Monumen Nasional Penerbangan 93. (Ant/Z-1)

Mungkin Anda Menyukai