Mengenal Trilema Blockchain dan Upaya Mengatasinya

Mengenal Trilema Blockchain dan Upaya Mengatasinya
Ilustrasi(Freepik)

DALAM dunia blockhain, terdapat salah satu tantangan yang dihadapi platform desentralisasi, salah satunya adalah Trilema blockchain. 

Menurut Tim Pintu Academy Trilema blockchain merupakan tantangan utama yang dihadapi platform desentralisasi, ketika pengembang harus memilih dua dari tiga aspek penting yakni desentralisasi, keamanan, dan skalabilitas. Konsep ini diperkenalkan Co-Founder Ethereum Vitalik Buterin dan telah menjadi perhatian utama dalam pengembangan blockchain. 

“Desentralisasi memungkinkan blockchain beroperasi tanpa kontrol pusat, memungkinkan setiap pengguna berpartisipasi dalam proses verifikasi melalui mekanisme konsensus. Keamanan blockchain, terutama di jaringan publik, sangat penting karena rentan terhadap serangan peretas. Sementara itu, skalabilitas mengacu pada kemampuan jaringan untuk memproses transaksi dalam jumlah besar dengan cepat dan efisien, yang penting untuk adopsi massal,” ujar Tim Pintu Academy.

Cek Artikel:  Punya Potensi Besar, Fesyen Jadi Ekonomi Kreatif Paling Menjanjikan

Baca juga : Mengenal Layer dalam Blockchain

Masalah trilema terjadi ketika pengembang tidak dapat mengoptimalkan ketiga aspek tersebut secara bersamaan. Misalnyanya, blockchain Bitcoin sangat aman dan terdesentralisasi, tetapi harus mengorbankan skalabilitas dengan hanya mampu memposes 7 transaksi per detik, dibandingkan dengan Visa yang bisa memproses hingga 63.000 transaksi per detik.

Berbagai solusi terus dikembangkan untuk mengatasi trilema ini, seperti perubahan mekanisme konsensus dari Proof-of-Work (PoW) ke Proof-of-Stake (PoS) pada Ethereum yang meningkatkan skalabilitas tanpa mengorbankan desentralisasi dan keamanan. Teknologi Layer-1 dan Layer-2, seperti sharding, rollups, dan sidechains juga terus dieksplorasi untuk meningkatkan performa blockchain secara keseluruhan.

Meski belum ada solusi pasti yang dapat menyelesaikan trilema blockchain, perkembangan teknologi seperti Zero-Knowledge Proofs dan state channels memberikan harapan besar. Para pengembang di seluruh dunia terus berinovasi untuk mencapai keseimbangan antara desentralisasi, keamanan, dan skalabilitas. (Z-1)

Cek Artikel:  Pertamina Bangun Area Kondusif di Kilang Balongan

Mungkin Anda Menyukai