Pengundian Nomor Urut Kekasih Calon Kepala Daerah Pekalongan Diwarnai Keributan

Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon Kepala Daerah Pekalongan Diwarnai Keributan
Keributan antar pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan mewarna jalannya pengundian nomor urut calon pasangan Pilkada Kabupaten Pekalongan Senin (23/9).(MI/Akhmad Safuan)

KERIBUTAN pecah saat pengambilan nomor undian di Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Pekalongan, pendukung dua kubu calon Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan saling adu mulut dan adu fisik. Akibatnya kaca mobil pasangan calon Fadia Arafiq-Sukirman pecah terkena lemparan batu dan bambu.

Pemantauan Media Indonesia Senin (23/9) hingga suasana di seputaran Kantor Komisi Pemilihan Biasa (KPU) Kabupaten Pekalongan masih tegang. Di halaman kantor juga terlihat berantakan setelah terjadi keributan pendukung antara dua kubu calon kepala daerah yang rencananya dilangsungkan Senin (23/9) sore. Bahkan polisi dan TNI harus mengevakuasi pasangan calon karena suasana kisruh.

Pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan dalam Pilkada Pekalongan terlibat saling baku hantam disertai lemparan batu dan bambu. Bahkan pasangan calon Kepala Daerah Pekalongan Fadia Arafiq-Sukirman yang baru datang terkena imbasnya. Kaca mobil yang dikendarai mereka pecah akibat lemparan batu dan bambu.

Cek Artikel:  Elektabilitas Owena-Stanis 19,5 Vs Novita Bulan-Artya 18,7 di Pilkada Mahakam Ulu

Baca juga : Ratusan TPS di Pantura Jawa Tengah Rawan Diterjang Rob

“Pada awalnya datang lebih dahulu pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan Riswadi-Amin di lokasi tempat pengundian nomor urut,” kata Yanti, 45, seorang pedagang di sekitar Kantor KPU Kabupaten Pekalongan.

Pendukung calon kepala daerah diusung oleh PDIP tersebut, ungkap Ardi, 30, warga setempat, sebagian datang menggunakan kendaraan roda dua dengan suara knalpot brong yang terus digeber. Hal itu membuat suasana menjadi panas karena di lokasi itu juga datang pendukung pasangan calon Fadia Arafiq-Sukirman tang diusung PKB, Gerindra, Golkar, Gelora, PKS, PAN, Partai Demokrat, Perindo dan PPP.

Keributan awalnya hanya perang mulut antara kedua kubu, lanjut Ardi, namun kemudian semakin panas hingga berubah menjadi perang fisik saling hantam, bahkan terlihat lemparan batu dan bambu di lokasi. “Kami takut, apalagi petugas keamanan yang ada di lokasi terlihat kurang tegas hingga keributan semakin meningkat,” tambahnya.

Cek Artikel:  Tinjau Ulang Aturan Caleg Terpilih Mundur jika Ikut Pilkada

Baca juga : Fadia-Sukirman Optimis Hadapi Tantangan Kotak Nihil di Pilkada Pekalongan

Baru setelah kedua pasangan tersebut dievakuasi oleh tim keamanan dan suasana dapat kembali tenang. Beberapa waktu kemudian acara pengambilan nomor undian calon kepala daerah Pekalongan dapat dilanjutkan dengan hasil Fadia Arafiq-Sukirman mendapat nomor urut 1 dan Riswandi-Muhammad Amin dapat nomor urut 2.

Kepala Polres Pekalongan Ajun Komisaris Besar Doni Prakoso belum memberikan keterangan terkait keributan yang terjadi saat pengambilan nomor undian calon Kepala Daerah Pekalongan tersebut. Demikian juga KPU Pekalongan juga tidak memberikan pernyataan resmi akan hal itu.

Ketua KPU Kabupaten Pekalongan Lailatul Ihza dalam pengundian nomor urut pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan mengatakan setelah pengambilan nomor urut ini kedua calon dan partai pengusung masing-masing sepakat melakukan deklarasi kampanye damai dalam Pilkada Kabupaten Pekalongan 2024, sehingga diharapkan pesta demokrasi ajan berlangsung kondusif. (N-2)

Cek Artikel:  Pilkada Kota Bogor, Sendi Janji Tambah Tunjangan Guru

 

 

Mungkin Anda Menyukai