Enam Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup dan Kelainannya

Enam Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup dan Kelainannya
Ilustrasi.(Freepik)

PEWARISAN sifat pada makhluk hidup tampak pada beberapa hal. Eksis yang tampak pada warna kulit, cuping telinga, dan bentuk rambut.

Nah apa saja bentuk pewarisan sifat pada makhluk hidup dan kelainan sifat yang diturunkan? Lebih jelasnya pelajari uraian berikut sebagaimana dilansir dari Kitab Ilmu Pengetahuan Alam/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Buat SMP/MTs Kelas IX Semester 1 yang ditulis Siti Zubaidah dkk. 

1. Pewarisan warna kulit.

Mengapa warna kulit manusia berbeda-beda? Rupanya, warna kulit dikode oleh banyak gen. Misalnya, gen pengode warna kulit ialah gen A, B, C. Gen ini mengode pembentukan pigmen kulit yaitu pigmen melanin. Pigmen melanin menyebabkan kulit berwarna gelap. 

Baca juga : Pewarisan Sifat Makhluk: Materi Genetik serta Struktur DNA dan RNA

Variasi atau alternatif gen warna kulit (alela) yaitu gen a, b, c. Orang yang memiliki gen AABBCC memiliki kulit sangat gelap. Sedangkan yang memiliki gen aabbcc memiliki kulit sangat terang. 

Orang yang memiliki gen AaBbCc memiliki warna kulit sawo matang (tengah-tengah antara sangat gelap dan sangat cerah). Selain akibat gen, faktor lingkungan seperti paparan sinar matahari juga berpengaruh pada fenotipe warna kulit.

Baca juga : Mengenal Perkembangbiakan Aseksual dan Seksual pada Hewan

Model pewarisan warna kulit.

Pernahkan kamu melihat seseorang yang seluruh tubuhnya putih, termasuk rambutnya? Orang yang demikian mengalami kelainan yang disebut albino. Albino merupakan kelainan yang disebabkan tidak ada zat warna (pigmen) yang disebut zat melanin. Orang yang mengalami kelainan ini pada umumnya punya ciri fotofobia atau takut cahaya. 

Cek Artikel:  WHO Berencana Mengucurkan Biaya Senilai Rp2,1 Triliun untuk Atasi Wabah Mpox

Pigmen melanin berfungsi melindungi kulit dari sinar ultraviolet. Bukan ada pigmen kulit membuat mereka lebih rentan terserang kanker kulit dan kulit mudah melepuh akibat terpapar sinar matahari. 

Baca juga : Teknologi Perkembangbiakan pada Tumbuhan

Gen penyebab albino bersifat resesif (gen a). Orang yang mengalami kelainan ini memiliki genotipe homozigot resesif (aa), orang yang normal memiliki genotipe homozigot dominan (AA), dan yang menjadi carrier atau pembawa memiliki genotipe heterozigot (Aa).

2. Pewarisan perlekatan cuping telinga.

Ketika kamu mengamati telinga teman-temanmu, adakah yang cuping telinganya melekat dan adakah yang terlepas? Seperti yang dijelaskan sebelumnya tipe perlekatan cuping telinga juga dikontrol oleh gen, yaitu gen G untuk cuping telinga terpisah atau terlepas dan gen g untuk cuping telinga melekat. 

Jadi, seseorang yang memiliki gen G (baik bergenotipe GG atau Gg) akan memiliki tipe perlekatan cuping telinga terpisah. Sedangkan yang memiliki tipe perlekatan cuping melekat memiliki gen gg.

Baca juga : Belajar tentang Perkembangbiakan Tumbuhan Paku dan Lumut

3. Pewarisan bentuk rambut.

Bentuk rambut juga dikode oleh gen. Eksis dua macam gen yang mengendalikan bentuk rambut. Gen C (dominan) mengode rambut keriting dan gen s (resesif) mengode rambut lurus. 

Cek Artikel:  Lirik Tembang Tanah Airku Ciptaan Ibu Sud, ini Sejarah dan Artinya

Bentuk rambut merupakan kasus yang menarik yang dikenal dominansi tidak sempurna. Artinya, jika memiliki salah satu dari kedua jenis gen tersebut (gen C dan gen s), kamu akan mendapat campuran dari keduanya yaitu rambutmu akan menjadi berombak (Cs). 

Jadi, orang yang memiliki rambut keriting memiliki genotipe CC. Orang yang memiliki rambut berombak memiliki genotipe Cs. Yang memiliki rambut lurus memiliki genotipe ss.

4. Pewarisan bentuk pertumbuhan rambut pada dahi.

Coba amati rambut yang tumbuh pada dahi teman-temanmu. Eksis rambut yang tumbuh melingkar biasa atau tumbuh seperti huruf V yang dikenal dengan widow’s peak. Tumbuhnya rambut seperti huruf V dikontrol oleh gen W (diambil dari istilah widow’s peak).

Gen W bersifat dominan. Orang yang memiliki pertumbuhan rambut pada dahi memiliki gen WW (homozigot dominan) atau gen Ww (heterozigot). Sedangkan orang yang tidak memiliki pertumbuhan rambut seperti huruf V memiliki genotipe homozigot resesif (ww). 

5. Pewarisan kelainan buta warna.

Mengertikah kamu apa itu buta warna? Buta warna ialah kelainan seseorang yang tidak dapat membedakan beberapa warna dengan baik, biasanya antara merah, oranye, biru, dan hijau. 

Kelainan buta warna diakibatkan gen yang berada pada kromosom kelamin X. Seorang perempuan akan menderita buta warna jika kedua kromosom X mengandung gen buta warna (XcbXcb). 

Cek Artikel:  Alumni ITB Bersatu Mewujudkan Visi Indonesia 2045 Melalui Lukisan Kolaboratif

Tes buta warna.

Kalau hanya salah satu kromosom X yang mengandung gen buta warna (XcbX), perempuan tersebut akan menjadi pembawa (carrier) gen buta warna tanpa menjadi penderita. Pada laki-laki jika kromosom X mengandung gen buta warna, ia akan langsung menderita buta warna (XcbY).

6. Pewarisan kelainan hemofilia.

Hemofilia merupakan kelainan dengan ciri darah penderita sulit menggumpal ketika terjadi luka pada bagian tubuh tertentu. Ini disebabkan tidak dihasilkan faktor penggumpalan darah dalam tubuh seseorang. Begitu penderita hemofilia mengalami luka disertai pecahnya pembuluh darah, darah akan terus mengalir keluar dan 
sukar membeku sehingga penderita dapat mengalami kekurangan darah dan dapat menyebabkan kematian. 

Gen hemofilia terletak pada kromosom X dan sering ditandai dengan lambang Xh (huruf X sebagai penanda jenis kromosom, huruf h sebagai penanda gen hemofilia). Kalau wanita memiliki salah satu kromosom X yang mengandung gen hemofilia (memiliki genotipe XhX), ia akan menjadi pembawa (carrier) kelainan hemofilia. 

Perempuan dengan kedua kromosom X mengandung gen hemofilia (memiliki genotipe XhXh) akan meninggal (letal) pada saat dilahirkan. Seorang laki-laki memiliki satu kromosom X saja. Karenanya, orang laki-laki yang menderita hemofilia ialah laki-laki yang memiliki kromosom X yang mengandung gen hemofilia (XhY). (Z-2)

Mungkin Anda Menyukai