Jokowi Presiden Terpilih Prabowo Janji Lanjutkan Hilirisasi

Jokowi: Presiden Terpilih Prabowo Janji Lanjutkan Hilirisasi
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Rabu (20/3/2024).(ANTARA FOTO/Jessica Wuysang)

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan pembangunan smelter bauksit perdana–smelter grade alumina refinery (SGAR) PT Borneo Alumina Indonesia–di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat, Selasa (24/9/2024). Jokowi memastikan program hilirisasi akan dilanjutkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.

“Satu satu bisa diselesaikan,” kata Presiden Jokowi usai Peresmian Infus Bauksit Perdana smelter grade alumina refinery (SGAR) PT Borneo Alumina Indonesia, di Kabupaten Mempawah Kalimantan Timur, Selasa (24/9/2024).

Sebelumnya pada Senin (23/9/2024) Presiden meresmikan smelter untuk produksi katoda tembaga milik PT Amman Mineral Dunia Tbk di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dilanjutkan dengan meresmikan smelter tembaga PT Freeport Indonesia di Gresik Jawa Timur.

Baca juga : Presiden Jokowi: Prabowo Mau Pembangunan IKN Selesai dalam 4 Mengertin

Di Mempawah Kalimantan Barat, SGAR fase 1 smelter bauksit hasil kolaborasi PT Antam dan PT Inalum juga sudah selesai. Presiden berharap Indonesia tidak lagi mengekspor bahan mentah. Seluruhnya harus diolah di dalam negeri, sehingga menghasilkan produk bernilai tambah bagi Indonesia.

Cek Artikel:  UMKM Terkendala Pembiayaan, OJK Luncurkan Peta Jalan Industri Penjaminan

Hilirisasi juga membuka luas kesempatan kerja di dalam negeri tidak hanya sektor minerba, melainkan juga di sektor pertanian, kelautan, dan perkebunan.

“Saya sudah diskusi panjang dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Nanti beliau akan juga mulai hilirisasi di sektor pertanian, perkebunan dan kelautan. Definisinya sektor pangan juga akan masuk ke hilirisasi. Safiri tambah akan muncul di dalam negeri,” ucap Jokowi.

Baca juga : Finalisasi Kebijakan di APBN 2025 Disepakati Serempak oleh Jokowi dan Prabowo Subianto

Oleh karena itu, pembangunan smelter PT Borneo alumina Indonesia ini merupakan usaha pemerintah untuk menyongsong Indonesia menjadi negara industri.

Dia meminta agar sumber daya alam Indonesia diolah di dalam negeri dan tidak lagi mengekspor bahan-bahan mentah.

Cek Artikel:  Satgas Niscaya: Aktivitas Keuangan Ilegal Rugikan Masyarakat Rp139,03 Triliun hingga Oktober 2023

“Setop mengekspor bahan-bahan mentah,” kata Presiden Jokowi.

Baca juga : Jokowi: RAPBN 2025 harus Akomodasi Seluruh Program Pemerintahan Prabowo Subianto

Asal Mula dengan mengolah sendiri bahan mentah, nilai tambahnya akan diperoleh oleh masyarakat, negara dan itu terlihat lompatan nilai tambahnya pada beberapa produk yang sudah dihentikan ekspor mentahnya.

“Saya berikan contoh untuk nikel. Nikel sebelum tahun 2020 kira-kira ekspor kita mentahan itu sebesar USD 1,4 sampai USD miliar, artinya kurang lebih Rp20-an triliun. Begitu kita setop tahun kemarin, ekspornya USD 34,8 miliar, artinya hampir Rp600 triliun nilai tambah menjadi kita miliki sendiri,” kata Presiden.

Demi ini kebutuhan aluminium di dalam negeri sebesar 1,2 juta ton, 56% nya Indonesia masih mengimpor. Padahal Indonesia memiliki bahan bakunya.

Baca juga : Presiden Jokowi Mulai Transisi Pemerintahan dengan Perkenalkan Prabowo

Cek Artikel:  Aset BNI Melonjak Hingga 27 Persen

Oleh karena itu setelah smelter selesai berproduksi, diharapkan bisa menghentikan impor aluminium yang sebesar 56% tersebut.

“Pandai kita setop, tidak impor lagi. Kita produksi sendiri di dalam negeri dan kita tidak kehilangan devisa. Karena dari sini (impor aluminium 56%) Indonesia harus keluar devisa kira-kira USD 3,5 miliar setiap tahunnya, angka yang besar sekali Rp50 triliun lebih devisa kita hilang gara-gara impor aluminium,” kata Presiden.

Dia katakan dengan selesai dibangunnya ekosistem hulu ke hilir untuk industri aluminium, maka Indonesia akan kita memulai babak baru sebagai negara industri.

“Ini perjuangan yang tidak mudah. Saya tahu di sini juga sempat terganggu, tapi dengan semangat dan visi yang kuat hari ini kita bisa selesaikan. Dan ini akan merupakan jejak-jejak industrialisasi, mulainya industrialisasi di negara kita Indonesia,” kata Jokowi. (Try/P-3)

Mungkin Anda Menyukai