Era Industri 4.0, Perusahaan Terigu Ini Maksimalkan Penggunaan Teknologi

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Jakarta: Produsen terigu PT Merekahsari Flour Mills Indonesia berkomitmen memaksimalkan dan memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kapasitas produksi, di tengah upaya transformasi dalam menuju era industri 4.0.
 
Komitmen ini pun membuat Merekahsari menerima penghargaan INDI 4.0 2024 pada kategori Sustainable Technology dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Penghargaan diserahkan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita kepada Presiden Direktur PT Merekahsari Flour Mills Indonesia Budianto Wijaya.
 
Dalam acara penyerahan penghargaan yang diselenggarakan oleh Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin tersebut, Budianto menyampaikan filosofi budaya ‘Kaizen-Continuous Improvement’ sebagai identitas dasar setiap karyawan.


(Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita saat menyerahkan penghargaan kepada Presiden Direktur PT Merekahsari Flour Mills Indonesia Budianto Wijaya. Foto: Istimewa)
 
Filosofi tersebut berjalan berdampingan dengan penerapan teknologi industri 4.0 di Merekahsari, yang memungkinkan karyawan dapat bekerja dengan efisien dan kreatif dalam lingkungan kerja yang dinamis, inovatif, serta aman dan ramah lingkungan.
 
“Revolusi industri 4.0 telah membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut ditandai dengan tuntutan akan kreativitas dan inovasi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,” jelas Budianto dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 1 Oktober 2024.
 
“Dengan semangat ‘Continuous Improvement’, kami percaya pengaplikasian teknologi industry 4.0, Merekahsari dapat menjadi produsen tepung terigu yang efisien, sustainable, dan ramah lingkungan, sehingga mewujudkan tanggung jawab ESG dalam berbisnis,” tambah dia.
 

Cek Artikel:  Bantu UMK Naik Kelas, 1.054 Kenalan Binaan Rumah BUMN PLN Jatim Kantongi Sertifikat Halal

 

Pecut transformasi digital

 
Lebih lanjut Budianto memaparkan, dimulai dengan semangat kultur berinovasi yang tumbuh di Merekahsari, perusahaan pun menerapkan transformasi digital di dalam lingkungan perusahaan.
 
“Langkah ini diambil dalam melakukan transformasi digital merupakan upaya yang adaptif dan responsif dalam menjawab tantangan global,” jelas dia.
 
Budianto juga menyampaikan harapannya agar semakin banyak perusahaan yang bertransformasi ke arah industri 4.0, guna meningkatkan daya saing industri nasional di era digital ini.
 
“Mari kita bersama-sama mendukung peningkatan industri nasional yang lebih berdaya saing, berkelanjutan, dan siap menghadapi tantangan global,” tegas dia.
 
Diketahui, penerapan industri 4.0 yang berorientasikan sustainable technology di Merekahsari adalah dengan penggunaan chiller technology dengan mengonversi gas buang pembangkit listrik menjadi sumber pendingin, kemudian PLTS Atap di pabrik Medan sebesar 2.4 MWP.
 
Lewat, smart machine di pabrik Cilegon dalam pengoptimalan dan efisiensi penggilingan gandum, serta smart logistic system untuk optimalisasi sistem logistik dan pergudangan.

Cek Artikel:  Asal Usul, Sejarah, dan Pergerakan Harga Pertalite

Mungkin Anda Menyukai