Pendekatan Politik Santun Gen Z

Pendekatan Politik Santun Gen Z
Ilustrasi(Dok MI)

PERTUMBUHAN politikus muda di Indonesia telah menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu fenomena menarik adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dikenal dengan pendekatan berpolitik yang santun dan santai (dalam bahasa gaulnya sering disebut dengan santuy).

Baca juga: Korupsi Elite dan Drama saling Sandera

Pendekatan ini juga diadopsi oleh sejumlah tokoh muda seperti Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo. Taktik politik yang lebih bersifat santun dan santuy ini mungkin tampak segar, namun sebaiknya kita perlu mempertimbangkan apakah ini merupakan pendekatan yang tepat dan efektif dalam dunia politik yang kompleks seperti Indonesia.

Dalam era digital dan media sosial, pendekatan politik yang santun dan santuy semakin umum terlihat. PSI dan Kaesang Pangarep adalah dua contoh yang paling mencolok di Indonesia. Tetapi, penting untuk membahas apakah pendekatan ini adalah solusi yang sesuai untuk mengatasi tantangan politik yang dihadapi negara ini. Pertama-tama, hadirnya PSI sebagai salah satu partai politik di Indonesia menekankan pada nilai-nilai seperti etika dan integritas dalam berpolitik.

Mereka menyoroti masalah seperti korupsi dan ketidakjujuran dalam politik, yang merupakan masalah yang serius di Indonesia. Pendekatan santun dan santuy mereka adalah upaya untuk menarik pemilih yang mungkin lelah dengan politik yang keras dan cacat. Pendekatan ini memang tampak segar dan positif, tetapi apakah itu cukup?

Cek Artikel:  Ini Kiat Memulai Coffee Shop agar Sukses Menyasar Gen Z dan Milenial

Di satu sisi, pendekatan santun dan santuy PSI mungkin memikat bagi sebagian pemilih yang mencari alternatif dalam dunia politik yang penuh gejolak. Mereka mungkin menganggap pendekatan ini sebagai sinyal bahwa PSI berkomitmen untuk menghadirkan perubahan yang positif dan bersih dalam politik. Tetapi, di sisi lain, ada keraguan tentang apakah pendekatan ini cukup kuat untuk mengatasi tantangan politik yang kompleks dan beragam di Indonesia.

Politik telah lama dikenal sebagai dunia yang keras dan penuh intrik. Terdapat masalah seperti politik uang, nepotisme, dan berbagai praktik tidak etis yang masih melingkupi dunia politik di negara ini. Dalam situasi seperti ini, apakah pendekatan santun dan santuy akan cukup kuat untuk menghadapi tekanan dan tantangan ini?

Bagaimana PSI berencana untuk mengatasi praktik-praktik politik yang tidak etis ini? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dijawab sebelum kita sepenuhnya meyakini bahwa pendekatan PSI adalah solusi yang efektif.
Sekarang, mari kita beralih ke contoh lain, yaitu Kaesang Pangarep. Kaesang adalah seorang tokoh muda yang dikenal karena gaya santuy-nya dalam berpolitik. Dia aktif di media sosial dan seringkali menggunakan bahasa yang santuy dan humoris untuk berkomunikasi dengan masyarakat dan anak muda secara luas.

Cek Artikel:  Perkembangan Vaksin Tuberkulosis

Baca juga: Ujian Demokrasi di Mengertin Politik

Pendekatan ini telah memungkinkan dia untuk mendapatkan popularitas yang cukup besar di kalangan anak muda. Tetapi, ada beberapa pertimbangan yang perlu kita pikirkan tentang pendekatan ini. Pertama, gaya santuy mungkin berhasil untuk menarik perhatian generasi muda yang lebih akrab dengan bahasa dan budaya digital. Tetapi, apakah ini akan cukup untuk memengaruhi perubahan yang substansial dalam politik? Perubahan politik yang signifikan memerlukan kerja keras, koalisi yang kuat, dan rencana tindakan yang konkret. Apakah pendekatan santuy Kaesang akan mampu memberikan hal ini?

Selain itu, kita harus mempertimbangkan apakah pendekatan santuy ini dapat menjembatani kesenjangan generasi dalam politik Indonesia. Bagaimana dengan pemilih yang tidak seakrab dengan dunia digital dan lebih memilih politik konvensional? Apakah pendekatan santuy dapat menjangkau dan memengaruhi mereka? Ini adalah pertanyaan penting karena keberhasilan politik tidak hanya bergantung pada popularitas di media sosial. Masalah lain yang harus dipertimbangkan, yaitu apakah pendekatan santuy ini berkontribusi pada substansi politik yang kuat.

Cek Artikel:  Tiga Skenario Demokrasi Pascapemilu

Dalam politik, penting untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu yang dihadapi masyarakat dan solusi yang konkrit. Apakah pendekatan santuy memadai dalam hal ini? Ini adalah pertanyaan yang perlu dijawab untuk memastikan bahwa politik santuy juga memiliki substansi.

Pendekatan berpolitik santun dan santuy seperti yang disuarakan oleh PSI dan Kaesang Pangarep adalah fenomena menarik dalam politik Indonesia. Mereka mencoba untuk membawa perubahan yang positif dengan nilai-nilai etika dan integritas, serta dengan gaya komunikasi yang lebih santuy. Tetapi, penting untuk tetap mempertimbangkan apakah pendekatan ini akan cukup kuat dan efektif dalam mengatasi tantangan politik yang rumit di Indonesia.

Pendekatan ini memungkinkan berhasil menarik perhatian generasi muda dan pemilih yang mencari alternatif dalam politik. Tetapi, untuk mencapai perubahan yang signifikan, diperlukan substansi politik yang kuat dan strategi konkret untuk mengatasi masalah politik yang persisten. Dengan demikian, sementara pendekatan santun dan santuy adalah langkah yang baik, kita juga harus memastikan bahwa mereka didukung oleh visi, rencana tindakan, dan komitmen yang kuat untuk mengatasi masalah politik yang kompleks di Indonesia.

 

Mungkin Anda Menyukai