Anggota NU Gotong-royong Bantu Palestina

Warga NU Gotong-royong Bantu Palestina
Palestina mengapresiasi bantuan yang tiada henti dari rakyat dan Pemerintah Indonesia.(Istimewa)

WARGA Nahdlatul Ulama (NU) terus memberikan dukungan bagi rakyat Palestina korban genosida Israel. Dalam waktu dekat NU Care-LAZISNU juga bakal berkolaborasi dengan Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (POROZ) dalam pengiriman bantuan senilai Rp1,5 miliar.

Inilah salah satu komitmen yang dihasilkan saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NU Care-LAZISNU 2024. Secara khusus pesan tersebut tersampaikan dalam sesi panel bertajuk Stand for Palestine: Indonesia, Nahdlatul Ulama, and Solidarity for Palestine di ajang Rakernas.

“Di sini saya sangat berterima kasih kepada Nahdlatul ulama yang sudah mengorganisasi atau menyelenggarakan acara ini dan Nahdlatul ulama di sini sudah berada di sisi kami sudah berada di front terdepan juga dan sudah ada di belakang kami, mendorong kami. Kami mengucapkan terima kasih kepada Nahdlatul Ulama yang sudah berupaya meningkatkan kesadaran kepada seluruh masyarakat untuk membantu ataupun memberikan bantuan kemanusiaan serta kepedulian kepada Palestina,” kata Wakil Duta Besar Palestina untuk Indonesia Ahmed Metani, dalam keterangannya, Selasa (10/9).

Baca juga : AS Berencana Beri Sokongan Rp55,8 Triliun untuk Israel Beli Senjata

Ahmed berterima kasih kepada warga dan Pemerintah Indonesia, termasuk NU yang selama ini sangat serius memberikan bantuan kemanusiaan serta dukungan kemanusiaan kepada Palestina. Persoalan kemanusiaan serta perdamaian adalah hak dari seluruh manusia dan harus dijunjung tinggi, termasuk warga Palestina. Akan tetapi dengan adanya isu-isu politik yang bergejolak, di Israel tidak percaya kepada perdamaian. 

Cek Artikel:  Houthi Yaman Rilis Rekaman Video Ledakan Kapal Tanker Minyak Yunani

“Sehingga mereka (Palestina) melakukan tindakan semena-mena. Kami ingin melindungi orang-orang Palestina semuanya. Kami ingin mendapatkan perdamaian, mendapatkan kemerdekaan. Kami juga ingin anak-anak di Palestina itu pergi ke sekolah bahkan sampai ke universitas sebagai layaknya semua orang di dunia ini,” ungkapnya.

Sayangnya, kata dia, Israel tidak menginginkan semuanya itu bahkan meskipun sudah ada protes dari berbagai komunitas di seluruh dunia. Belum ada kompromi dari Israel. Sekarang ini sudah ada ratusan ribu pasukan Israel yang menduduki di Tepi Barat. Ratusan dari mereka terus berusaha untuk mengganggu orang-orang di Palestina dan menyerang orang-orang Palestina.

Baca juga : Borrell Kecam Pembangkangan Israel Perluas Kiriman Sokongan ke Gaza

Palestina juga terus ingin mendapatkan solusi mengenai persoalan ini. Resolusi-resolusi telah dimunculkan yang jumlahnya ratusan. Akan tetapi resolusi-resolusi tersebut belum diimplementasikan secara sungguh-sungguh karena adanya sentimen-sentimen negatif. Dia juga menceritakan dirinya pada sekitar dua pekan lalu mengunjungi Jalur Gaza dan menyaksikan banyak sekali kehancuran yang diciptakan Israel. Hal itu semakin membuat orang-orang Palestina tidak nyaman untuk tinggal di sana.

“Mereka menghancurkan seluruh infrastruktur, kemudian universitas-universitas dihancurkan, sarana Listrik, sarana air. Bahkan 80% bangunan rusak dan tidak berfungsi. Seluruh infrastruktur di desa bisa dikatakan hancur. Israel menerapkan hukuman kolektif kepada warga Gaza,” bebernya.

Cek Artikel:  Hamas Kecam Pembakaran Alquran oleh Tentara Israel

Manajer Kemitraan Regional Asia Tenggara Gazze Destek Dernegi (GDD) Turki, Muhammad Faqihus Syari memaparkan kerja sama GDD dalam penyaluran bantuan dari warga NU untuk rakyat Palestina dalam beberapa tahap. “Alhamdulillah kita sudah melaksanakan program-program bantuan dari Mesir yaitu berupa satu truk tepung yang berisi 1.200 karung dengan total berat 30 ton. Alhamdulillah sudah sampai ke Gaza dan disambut oleh tim GDD,” kata Faqih.

Baca juga : Sokongan Buat Sumur untuk Palestina

Faqih mengungkapkan saat ini ada 1,5 juta pengungsi di jalur Gaza yang masih hidup dengan keadaan yang sangat mengiris hati. Faqih juga mengatakan bahwa pihaknya akan kembali menyalurkan bantuan untuk rakyat Palestina secara langsung, sehingga kolaborasi dengan NU Care-LAZISNU dapat terus dilakukan.

Sokongan Indonesia

Sementara itu Direktur Timur Tengah pada Ditjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Ahrul Tsani Fathurrahman mengungkapkan dukungan bagi rakyat Palestina telah berkali-kali diupayakan Pemerintah Indonesia. Dukungan tersebut juga melibatkan peran berbagai pihak termasuk PBNU melalui NU Care-LAZISNU.

Ia mengatakan dalam isu kemerdekaan Palestina Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan gagasan di berbagai forum. Selain itu bantuan untuk pengungsi Palestina sejak kejadian penyerangan Israel ke Palestina pada Oktober 2023 telah dilakukan. Indonesia juga menaikkan iuran rutin yang awalnya US$ 200 ribu setiap tahun dan sejak 2024 menaikkannya menjadi US$1,2 juta.

Cek Artikel:  CEO Kereta Api ASEAN Jawab Perubahan Iklim

Baca juga : Indonesia Kecam Aksi Anggota Israel Blokade Sokongan Kemanusiaan ke Jalur Gaza

Direktur NU Care-LAZISNU Qohari Cholil mengatakan bahwa bantuan NU Care-LAZISNU untuk rakyat Palestina adalah sesuai arahan Ketua Standar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU), KH Yahya Cholil Staquf. PBNU di bawah kepemimpinan Gus Yahya, kata Qohari, concern pada isu perdamaian dunia, termasuk konflik dan genosida Israel atas Palestina.

Melalui Rakernas NU Care-LAZISNU kali ini, penguatan semangat untuk membantu rakyat Palestina kembali dilakukan. “Tujuannya agar ke depan masyarakat Indonesia, khususnya warga NU dapat menyalurkan bantuan untuk rakyat Palestina melalui NU Care-LAZISNU, baik di pusat maupun LAZISNU yang tersebar di berbagai provinsi dan kabupaten di Indonesia,” imbuhnya.

Qohari menyampaikan dalam waktu dekat NU Care-LAZISNU juga bakal berkolaborasi dengan Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (POROZ) dalam pengiriman bantuan senilai Rp1,5 miliar. “Sokongan berupa gandum, hygiene kit dan kebutuhan lainnya. Sokongan akan disalurkan melalui Yordania,” tutupnya.

 

Mungkin Anda Menyukai