Pansus Haji Minta Pemerintah Prabowo Tak Asal Pilih Menag

Pansus Haji Minta Pemerintah Prabowo Tak Asal Pilih Menag
Member Pansus Haji DPR RI Marwan Jafar menyampaikan paparannya dalam diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema Menanti Rekomendasi Pansus untuk Ibadah Haji 2025 yang Lebih Berkualitas di Press Room DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (26/9/2024).(MI/Susanto)

 

ANGGOTA Panitia khusus (pansus) Penyelenggaraan Haji 2024 DPR RI Marwan Jafar menyebut ada usulan dan rekomendasi bagi pemerintahan selanjutnya yang akan dipimpin Prabowo Subianto. Ia mengatakan Prabowo sebaiknya memilih orang yang ahli di bidangnya untuk memimpin Kementerian Religi, apalagi memimpin pelaksanaan ibadah haji.

“Bukan boleh memilih orang seperti ini (sebagai menteri) dan memilih orang yang cakap dan kompeten di bidang pelayanan haji,” kata Marwan.

Baca juga : Sedang Berada di Perancis, Menag Yaqut Berhalangan Penuhi Panggilan Pansus Haji

Hal itu setelah banyak temuan dari pansus haji yang menemukan fakta bahwa pelaksanaan haji 2024 tidak kompeten.

“Pelayanan haji 2024 memang menyedihkan dan sangat ironi. Sebagai negara mayoritas penduduk muslim maka itu menyedihkan sekali pelaksanaannya sangat tidak kompeten dan tidak kredibel,” ungkapnya.

Cek Artikel:  Sukseskan PON Aceh-Sumut 2024, BMKG Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca di 10 Kabupaten

Marwan menyebut bahwa  pelaksana haji 2024 telah melanggar Pasal 64 Undang-Undang (UU) Nomor 8 Mengertin 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji. Menurutnya dalam aturan itu disebut pembagian kuota haji plus 8%, namun Menteri Religi Yaqut Cholil Qoumas membuatnya menjadi 50%.

Baca juga : Tiga Kali Mangkir, Pansus Berencana Seret Paksa Menag

“Disitu sudah terang menderang bahwa ada ketidaktaatan dan ketidakpatuhan ada dugaan kuat melanggar hukum Kementerian Religi memberikan 50:50 kepada haji reguler dan plus dari tambahan kuota 20 ribu sehingga itu sudah melanggar Pasal 64,” ujar dia.

“Banyak hal dan didalami secara penuh tidak akan selesai. Tapi paling tidak memberikan gambaran bahwa pelaksanaan haji kemarin amburadul seperti pesawat Garuda Indonesia yang tidak menyiapkan pesawat cadangan untuk haji sehingga delay luar biasa,” tambahnya.

Cek Artikel:  Bahaya Makanan Ultra-Proses, Pemicu 6 Penyakit Kronis

Kemudian,  Marwan menuturkan dapur yang dikelola untuk penyelenggaraan ibadah haji seharusnya memasak makanan Indonesia. Tetapi, terangnya, yang datang untuk jemaah  makanan cepat saji. Pansus, terang dia, mempertanyakan tender bumbu, dapur, katering, hingga pemondokan.

“Sehingga saya diduga kuat korupsi atau punglinya luar biasa.Peran staf khusus kuat sekali, dan kelabakan ketika ditanya bahkan mencoba membersihkan diri dengan melempar ke lembaga-lembaga lain yang melakukan intervensi,” pungkasnya. (H-3)

Mungkin Anda Menyukai