Liputanindo.id – Melalui ajang Apresiasi Ciptaan Indonesia (AKI), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengangkat potensi UMKM lokal ke pasar global.
Di tahun 2024 ini, Kemenparekraf menggelar pameran AKI di sejumlah daerah, di antaranya di Labuan Bajo, NTT pada 8-10 Agustus 2024 dan Merauke, Papua Selatan pada 9-11 Agustus 2024
Pameran AKI merupakan upaya Kemenparekraf memfasilitasi kolaborasi antara pelaku industri kreatif dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan komunitas kreatif.
Hal ini diharapkan dapat menciptakan jejaring yang kuat dan mendukung pertumbuhan industri kreatif di Indonesia.
Pameran ini pun sangat diminati para pelaku UMKM. Buktinya di pameran Labuan Bajo, tercatat 33 UMKM turut ambil bagian.
Rinciannya untuk kategori kuliner sebanyak 18 UMKM, kriya 6 UMKM, fesyen 6 UMKM dan musik sebanyak 3 UMKM.
Sementara di pameran AKI Merauke sebanyak 35 UMKM, terdiri dari kategori kriya sebanyak 12 peserta, kuliner sebanyak 16 peserta, fesyen 2 peserta, musik 3 peserta dan film sebanyak 2 peserta.
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan sejak diselenggarakan pada 2021, ia berharap melalui pameran ini, seluruh pelaku ekonomi kreatif dapat meningkatkan kolaborasi antar pelaku industri kreatif yang menginspirasi generasi muda. Selain itu juga mempromosikan produk kreatif lokal agar dapat bersaing.
“Saya ingin memastikan AKI 2024 akan menghasilkan UMKM yang siap naik kelas sesuai janji saya dan terima kasih juga kepada dinas terkait yang sudah memberikan support-nya kepada program ini, sehingga program ini dapat terlaksana dan hadir di tengah masyarakat dan pelaku kreatif yang ada di Merauke,” ujar Sandiaga.
Ciptaan UMKM lokal yang terus maju
Pameran AKI Labuan Bajo dan Merauke diikuti puluhan pelaku UMKM terpilih dari subsektor kriya, fesyen, kuliner, musik, serta film. Beberapa peserta pameran AKI yang merupakan pemenang dalam ajang pameran AKI menjadi bukti dari manfaat pagelaran AKI.
Buat di Labuan Bajo, sebanyak 3 UMKM keluar sebagai pemenang, yakni Delawa Coffee Manggarai, Hasni Collection, dan Secara Essentials. Sementara di pameran AKI Merauke, tiga pemenangnya adalah RKD Coffee Merauke, Mabucha Jayapura dan Adli Food.
Pemilik SEGARA Essentials, I Made Krystya Pengabdian mengaku senang dapat berbagi ilmu dan menjalin relasi dengan mentor dan para pelaku UMKM lainnya, sekaligus memperkenalkan produk buatan Indonesia.
Delawa Coffee misalnya, sebagai produsen kopi Manggarai, Flores, salah satu produsen kopi yang mendorong budidaya tanaman kopi dari petani-petani lokal dan melakukan kegiatan proses pasca panen yang baik sesuai standar indikasi geografis kopi Manggarai, Flores.
“Beberapa hasil pengolahan dalam bentuk geenbeans kami promosikan dan pasarkan ke coffee shop, baik di dataran Flores, maupun beberapa daerah di Jawa, Kalimantan dan Bali dan juga beberapa hasil pengolahan greanbeans diproses lebih lanjut hingga menghasilkan produk kemasan,” kata pemilik Delawa Coffee, Ireneus Gratia Sandur.
Selanjutnya, di pameran AKI Merauke, Mabucha Jayapura menampilkan produk unggulannya, yakni teh probiotik non susu (Kombucha).
Ini adalah produsen the probiotik non susu terbesar dan satu-satunya di Papua. Minuman Kombucha sudah dikenal ribuan tahun oleh masyarakat dunia karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Mabucha Jayapura menggabungkan warisan global dengan warisan lokal Papua yang sudah turun temurun dipercaya masyarakat Papua dan memiliki manfaat kesehatan. Menariknya, produk ini memakai bahan lokal alias tidak perlu mengimpor bahan baku dari luar Papua.
“Berkat pelajaran berharga yang didapatkan di pameran AKI, pada 29-31 Juli, kami berhasil mengikuti ajang Food Start Up Indonesia 2024 bekerja sama dengan Kemenparekraf mendapatkan peringkat 10 besar dan menjadi pemenang kategori Mentor’S Favorite & Social Impact,” kata pemilik Mabucha Jayapura, Dian Susilo.