Kepala BPOM Konkretkan Dukungan untuk Industri Bioteknologi Nasional

Kepala BPOM Nyatakan Dukungan untuk Industri Bioteknologi Nasional
Kepala BPOM Taruna Ikrar saat berkunjung ke fasilitas produksi PT Etana Biotechnologies Indonesia, Jumat (27/9).(MI/HO)

KEPALA Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menegaskan dukungannya kepada industri bioteknologi nasional. Hal itu dinyatakan Taruna saat berkunjung ke fasilitas produksi PT Etana Biotechnologies Indonesia, Jumat (27/9).

Dalam kunjungannya, Taruna menyampaikan apresiasinya terhadap upaya Etana mengembangkan produk bioteknologi yang berbasis teknologi canggih. Menurutnya, Etana merupakan salah satu aset nasional yang layak didukung pemerintah.

“Kita menganggap Etana Biotechnologies adalah aset nasional kita. Aset bangsa Indonesia yang diharapkan membutuhkan dukungan dari pemerintah untuk sampai ke situ, makanya kami datang ke sini,” ungkap Taruna.

Baca juga : Imajin Kembangkan Hardware dan Biokteknologi Berbarengan ITS

Ia menambahkan teknologi produksi berbasis biologi yang dikembangkan Etana memiliki keunggulan dibandingkan produk impor yang biayanya lebih tinggi. 

Cek Artikel:  Bacaan Doa Qunut Subuh Lengkap dengan Definisi, Keutamaan, dan Tata Metode Bacanya

Selain itu, fasilitas Etana yang telah memenuhi standar GMP (Good Manufacturing Practice) dinilai sangat baik, bahkan melebihi beberapa persyaratan yang ada.

“Manufacturing praktisnya ya bagus. Bahkan ada beberapa hal yang sebetulnya belum menjadi persyaratan Etana sudah memilikinya. Itu kan nilai plus,” ujarnya.

Baca juga : Personil DPR: Rencana Regulasi Pelabelan BPA Harus Komprehensif

Kepala BPOM juga memberikan sejumlah rekomendasi kepada Etana untuk terus meningkatkan kapasitas produksi, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga untuk tujuan ekspor. 

Ia berharap, Etana dapat meningkatkan jumlah produksi hingga dua hingga tiga kali lipat dari kapasitas saat ini agar dapat memenuhi permintaan internasional.

“Akibat dari itu pasti harga turun. Kalau produksi banyak pasti harga turun,” kata Taruna.

Cek Artikel:  Mosaik Hati Indonesia Dibangun Tertentu untuk Paus Fransikus, Simbol Keberagaman Indonesia

Baca juga : Soal Pelabelan BPA, FMCG Insights: Akademisi Jangan Ditunggangi Industri

Selain itu, Taruna juga menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) di sektor bioteknologi. 

Menurutnya, publikasi hasil riset ilmiah dari peneliti di Etana dapat membantu meningkatkan peran Indonesia di kancah ilmu pengetahuan global.

Menanggapi arahan tersebut, Head of Corporate Relations PT Etana Biotechnologies Indonesia Andreas Donny Prakasa menyatakan Etana akan menindaklanjuti arahan dari BPOM dengan serius. Salah satu langkah yang akan diambil adalah memperluas kapasitas produksi dan fokus pada ekspor serta pengembangan SDM.

Baca juga : Daya Saing Industri Farmasi Harus Lanjut Ditingkatkan

“Kita akan meningkatkan kapasitas tujuannya untuk apa? Buat ekspor. Tak hanya untuk kebutuhan lokal tapi juga untuk kebutuhan manca negara atau kebutuhan internasional. Etana juga akan fokus untuk mengembangkan SDM menjadi pionir perkembangan bioteknologi nasional. Selain melakukan pelatihan secara internal, kita mengundang expert-expert dari luar negeri, Etana juga mengirimkan karyawannya untuk hands-on langsung di luar negeri,” papar Andreas.

Cek Artikel:  Kemendikbud-Ristek Tegaskan Anggaran Pahamn Depan Bukan Cukup untuk Lanjutkan Program

Ke depan, Etana juga akan membangun fasilitas baru yang akan digunakan untuk mengembangkan berbagai platform produksi vaksin dan produk biologi lainnya di Indonesia. 

Dengan adanya dukungan dari BPOM, Etana berharap dapat terus berkontribusi dalam mengembangkan produk-produk bioteknologi yang inovatif dan berdaya saing tinggi, baik di pasar domestik maupun internasional. (Z-1)

Mungkin Anda Menyukai