Defisit APBN Makin Lebar hingga Rp153,7 Triliun

Defisit APBN Makin Lebar hingga Rp153,7 Triliun
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati(MI / Susanto)

MENTERI Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan hingga Agustus 2024, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per Agustus sebesar 0,68% terhadap produk domestik bruto (PDB) atau senilai Rp153,7 triliun. Bilangan tersebut melebar dibandingkan defisit negara pada Juli 2024 yang sebesar Rp93,4 triliun atau setara 0,41 persen dari target PDB.

“Kita lihat defisit APBN sampai dengan akhir Agustus adalah Rp153,7 triliun, atau ini artinya 0,68% dari PDB,” ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kinerja dan Fakta (KiTa) edisi September 2024, di Kantor Kemenkeu, Senin (23/9).

Bendahara Negara menyampaikan defisit negara per Agustus 2024 masih on the track atau tidak melebihi defisit APBN tahun 2024 yany telah disepakati oleh DPR RI sebesar 2,29% dari PDB.

Cek Artikel:  HRCON 2024 Soroti Peran Krusial Teknologi dalam Manajemen SDM

Baca juga : Defisit APBN 2022 2,38% Terhadap PDB

Secaraa rinci, defisit APBN sebesar Rp153,7 triliun merupakan selisih dari belanja negara yang sebesar Rp1.930,7 triliun dan pendapatan senilai Rp1.777,0 triliun per Agustus 2024.

Sri Mulyani menerangkan belanja negara yang menembus Rp1.930,7 triliun setara dengan 58,1% dari total pagu anggaran dan tumbuh sebesar 15,3% secara tahunan atau year on year (yoy).

Tetapi, dari sisi pendapatan negara yang terkumpul Rp1.777,0 triliun, mengalami penurunan 2,5% secara tahunan. Pendapatan negara ini setara dengan 63,4% dari target APBN. Hingga akhir tahun, Kemenkeu memperkirakan defisit APBN mencapai 2,7% dari PDB. (Z-8)

Mungkin Anda Menyukai