Di Tengah Kontroversi, Imane Khelif Melaju ke Final Tinju Olimpiade Paris 2024

Di Tengah Kontroversi, Imane Khelif Melaju ke Final Tinju Olimpiade Paris 2024
Petinju Aljazair Imane Khelif(Instagram @imane_khelif_10)

IMANE Khelif akan bersaing untuk memperebutkan medali emas Olimpiade Paris 2024, Jumat (9/8) di tengah kontroversi mengenai layaknya dia bertarung di kelas putri.

Khelif melaju ke final Olimpiade Paris 2024 usai mengalahkan petinju Thailand Janjaem Suwannapheng.

Petinju Aljazair itu merupakan satu dari dua petinju yang berlaga di Olimpiade Paris 2024 meski didiskualifikasi dari kejuaraan dunia tinju oleh Asosiasi Tinju Global (IBA) setelah dilaporkan gagal dalam tes gender.

Baca juga : Ini Kata IOC Soal Kontroversi Gender Petinju Putri Aljazair Imane Khelif

Tetapi, dengan dukungan gemuruh di Court Philippe Chartier, Khelif sukses menang angka mutlat atas lawannya di semifinal Olimpiade Paris 2024.

Cek Artikel:  Wah! Jurgen Klopp Dukung Liverpool Rekrut Xabi Alonso di Musim Depan

Kemenangan ini mengantarkan Khelif ke final Olimpiade pertamanya setelah dia tersingkir di perempat final Olimpiade Tokyo 2020.

Di laga final, Khelif akan berhadapan dengan petinju Tiongkok Liu Yang. Khelif berpeluang menjadi petnju Aljazair pertama yang memenangkan medali emas Olimpiade.

Baca juga : Jadi Sorotan Publik di Olimpiade 2024, Ini Profil Imane Khelif

“Saya fokus. Saya bertanding di sini karena performa saya. Saya akan memberikan segalanya di laga final,” tegas Khelif.

Perjuangan Khelif di Olimpiade Paris 2024 dimulai pada pekan lalu dengan kemenangan atas Angela Carini, pekan lalu, yang hanya berlangsung selama 46 detik sebelum petinju Italia memutuskan mundur dengan alasan harus menyelamatkan jiwanya.

Cek Artikel:  Hadapi Uzbekistan, Indra Sjafri Sebut Timnas Indonesia U-20 Bakal Lakukan Sejumlah Rotasi

Hal itu memicu perdebatan mengenai kelayakan Khelif dan petinju Taiwan Lin Yu-ting setelah keduanya didiskualifikasi IBA pada tahun lalu.

IBA menyebut Khelif gagal memenuhi kriteria untuk bertanding di kelas putri berdasarkan aturan yang ada. Tetapi, Komite Olimpiade Global (IOC) mengatakan kedua petinju itu didiskualifikasi tanpa alasan yang jelas oleh IBA.

IOC, yang membekukan IBA pada 2019 karena masalah pada pengelolaan, etik, wasit, dan penilaian tinju, kemudian mengizinkan kedua ptinju itu tampil di Olimpiade Paris 2024. (bbc/Z-1)

Mungkin Anda Menyukai