Liputanindo.id – Seorang suami di Prancis tega mencampur pil tidur kepada istrinya sendiri dan mengundang lebih dari 70 pria lain untuk memperkosanya. Aksi keji ini dilakukan sang suami selama lebih dari 10 tahun.
Dominique Pelicot (71) menjalani persidangan terbuka atas kasus keji yang dia lakukan terhadap istrinya sendiri, Gisele P (72) selama 10 tahun. Dominique diadili bersama 51 orang lainnya atas tuduhan pelecehan seksual.
Kasus ini bermula dari penyelidikan polisi pada September 2020 saat Dominique ditangkap penjaga keamanan karena merekam rok perempuan di pusat perbelanjaan secara diam-diam. Dari laporan itu, polisi menggelar penyelidikan dan menemukan sejumlah fakta mencengangkan soal kejahatan lain yang dilakukan Dominique.
Intervensi polisi di komputer milik Dominique menunjukkan ada ratusan gambar dan video dari istrinya yang tampak tidak sadarkan diri, sebagian besar dalam posisi vulgar. Gambar-gambar itu diduga menunjukkan puluhan aksi pemerkosaan di kediaman pasangan itu di Mazan, 33 kilometer dari Avignon, di Provence.
Folder yang berisi gambar serta video itu bahkan dinamai ‘pelecehan’. Polisi juga menemukan foto putri pasangan itu dan dua menantu perempuan yang tampaknya diambil tanpa izin saat mereka berada di kamar mandi atau tidur.
Bukan hanya itu saja, penyidik juga menemukan sebuah obrolan di situs bernama coco.fr, yang kemudian ditutup oleh polisi. Dari bukti percakapan tersebut, polisi menemukan bahwa Dominique merekrut orang asing untuk datang ke rumah mereka dan berhubungan badan dengan istrinya yang sudah dibius.
“Dominique Pelicot mengatakan bahwa semua pria itu tahu bahwa istrinya dibius dan tidak sadarkan diri,” kata laporan La Monde, Kamis (5/9/2024).
Kepolisian meyakini bahwa suami korban menetapkan aturan yang ketat, termasuk bahwa para pria tidak boleh mencium aroma parfum atau asap yang dapat membuat istrinya terbangun. Selain itu, para pria asing itu juga dilarang memakai kondom saat berhubungan seksual.
Dominique mengakui perbuatannya kepada penyidik bahwa ia memberi istrinya obat penenang yang kuat, terutama Temesta, dan kemudian mengundang puluhan pria lainnya untuk memperkosa istrinya sendiri selama 10 tahun.
Dominique rekam aksi pemerkosaan dan ikut terlibat
Penyidik mengatakan korban yang diduga diperkosa saat tidak sadarkan diri sedikitnya 92 kali oleh sedikitnya 72 orang dengan rentan waktu antara Juli 2011 dan Oktober 2020. Terdakwa termasuk pengemudi truk, seorang pemadam kebakaran, dan seorang jurnalis.
Usia mereka berkisar antara 26 hingga 74 tahun. Beberapa sudah menikah dan punya anak. Beberapa dituduh memperkosa korban satu kali, sementara yang lain memperkosanya hingga enam kali.
“Sang suami ikut serta dalam pemerkosaan, memfilmkannya, dan mendorong para pria lain dengan menggunakan bahasa yang merendahkan,” menurut jaksa.
Selama persidangan, beberapa pelaku yang didakwa mengklaim bahwa mereka mengira pasangan itu adalah swinger yang menjalani fantasi seksual dan tidak tahu bahwa korban tidak menyetujui pemerkosaan tersebut.
Pengacara Gisele, Stephane Babonneau, mengatakan kliennya tidak menyadari bahwa dirinya telah diperkosa berulang kali. Tetapi Gisele mengaku mengalami berbagai gangguan seperti rambut rontok, radang serviks, dan nyeri di bagian perutnya.
“Pelecehan itu meninggalkannya dengan setidaknya empat penyakit menular seksual dan bekas luka fisik dan psikologis lainnya,” kata Babonneau.
Terkait kasus ini, sebagian besar tersangka menghadapi hukuman hingga 20 tahun penjara karena pemerkosaan berat jika terbukti bersalah. Delapan belas dari 51 terdakwa termasuk Dominique P ditahan, sementara 32 terdakwa lainnya menghadiri persidangan sebagai orang bebas.
Sementara yang terakhir, yang masih bebas, akan diadili secara in absentia. Proses persidangan ini akan berlangsung hingga 20 Desember mendatang.
Dominique juga akan didakwa kasus pemerkosaan dan pembunuhan
Selain itu, Dominique juga didakwa dalam dua kasus yang belum terpecahkan, yaitu pemerkosaan dan pembunuhan pada tahun 1991 dan percobaan pemerkosaan pada tahun 1999.
Tetapi dia membantah terlibat dalam kasus tahun 1991 tetapi mengakui terlibat dalam percobaan pemerkosaan setelah polisi mencocokkan DNA-nya yang dikumpulkan selama penyelidikan atas pelecehan istrinya dengan DNA yang tertinggal di tempat kejadian perkara kejahatan lainnya.