Meluncur ke Nomorsa Terakhir, Ini Kecanggihan Roket Vega Buatan Eropa

Liputanindo.id – Eropa meluncurkan roket Vega terakhir dengan satelit observasi untuk memantau lingkungan Bumi. Roket Vega itu meluncur ke langit pada Rabu (4/9) waktu setempat.

Arianaspace Eropa meluncurkan roket ramping berbadan tunggal untuk menempatkan satelit Sentinel-2C ke orbit di bawah program Copernicus Uni Eropa. Peluncuran itu dilakukan di Guyana Prancis sekira pukul 10.50 malam waktu setempat.

Berdasarkan laporan Reuters, peluncuran roket ini mengakhiri karier selama 12 tahun untuk kendaraan peluncur kecil, yang dirancang oleh Avio dari Italia. Roket ini digantikan oleh Vega C yang telah diperbarui, yang akan beroperasi kembali akhir tahun ini setelah dihentikan sementara.

Sentinel-2C yang dibangun oleh Airbus Defence & Space akan menggantikan Sentinel-2A, yang merupakan bagian dari sepasang satelit yang beroperasi dalam program Copernicus.

Cek Artikel:  Kamala Harris Formal Jadi Calon Presiden AS dari Demokrat

“Satelit ini akan digunakan untuk mempelajari penggundulan hutan, pembangunan perkotaan, dan keadaan darurat seperti kebakaran hutan, banjir, atau letusan gunung berapi,” kata kepala unit Copernicus di Komisi Eropa, Mauro Facchini.

Badan Antariksa Eropa, yang menjadi mitra UE dalam proyek tersebut, mengatakan Copernicus adalah upaya pemantauan lingkungan terbesar di dunia. Keenam keluarga satelit Sentinel dalam program ini bertujuan untuk membaca “tanda-tanda vital” Bumi mulai dari karbon dioksida hingga tinggi gelombang atau suhu daratan dan lautan.

Pada tahun 2022, citra satelit Copernicus Sentinel-2 menyoroti kerusakan kekeringan parah di Lembah Po, Italia.

Mungkin Anda Menyukai