MGIA Tekankan Krusialnya Pengawasan Program Makan Bergizi Gratis

MGIA Tekankan Pentingnya Pengawasan Program Makan Bergizi Gratis
Sejumlah siswa menyantap makanan bergizi gratis saat simulasi program makan siang gratis di SD Negeri Jagalan, Solo, Jawa Tengah.(ANTARAFOTO/Maulana Surya)

KOMUNITAS Masyarakat Gizi Ibu dan Anak (MGIA) mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.

Ketua MGIA, Lely Fitriyani berpendapat bahwa Indonesia sebenarnya terlambat dalam meluncurkan program pemberian makanan bergizi untuk generasi muda. Dia mengungkapkan bahwa 53 negara lain di dunia sudah lebih dulu menerapkan program sejenis yang menyasar anak-anak sekolah.

“Indonesia akan menjadi negara ke-54 yang menggratiskan program ini,” kata Lely dalam keterangan yang diterima Senin (19/8).

Baca juga : Cerita Tim Dapur saat Uji Coba Makan Bergizi 

Lebih lanjut, Lely menjelaskan bahwa pelaksanaan MBG di sekolah-sekolah berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi domestik. Dia merujuk pada data dari World Food Program (WFP) yang menunjukkan bahwa setiap pemberian makan kepada 100 ribu anak dapat menciptakan 1.377 lapangan pekerjaan.

Cek Artikel:  Pertemuan Megawati dan Prabowo, Puan Nasi Goreng Terdapat Kembali

Lely juga menekankan pentingnya pengawasan serta kritik yang konstruktif terhadap pelaksanaan program ini. Ia mengajak asosiasi profesi yang terkait dengan gizi untuk aktif terlibat dalam implementasinya.

Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menargetkan program makanan bergizi gratis ditargetkan bisa berjalan per 2 Januari 2025 di seluruh wilayah. Oleh karena itu, pelantikan dirinya yang dilakukan har ini untuk mempersiapkan program tersebut agar segera berjalan. (P-5)

Mungkin Anda Menyukai