Mengenal Perjalanan Apostolik dan Arti Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

Liputanindo.id – Perjalanan apostolik menjadi sebuah tradisi penting dalam sejarah gereja,  terutama saat pemimpin menyebarkan pesan perdamaian. Bertujuan membangun hubungan antarumat beragama, mari mengenal perjalanan apostolik lebih dalam.

Definisikel ini akan mengulas perjalanan apostolik, mengungkap tujuan, dan sejarahnya. Mari kita telusuri lebih jauh mengenai makna dan pentingnya perjalanan ini dalam konteks global.

Mengenal Perjalanan Apostolik

Dilansir dari laman Apostolic Nunciature, kunjungan Paus ke luar negeri biasanya disebut “Perjalanan Apostolik”. Nama ini berasal dari kenyataan bahwa Paus adalah penerus Rasul Petrus.

Sebagai Kepala Gereja Katolik Dunia, merupakan bagian dari kepedulian pastoral ketika Paus mengunjungi berbagai komunitas Katolik di seluruh dunia. Istilah “Perjalanan Apostolik” dengan demikian menekankan dimensi religius dari kunjungan Paus ke berbagai komunitas Gereja Katolik yang tersebar di seluruh dunia.

Karena Paus adalah Kepala entitas berdaulat internasional (Tahta Kudus), dari sudut pandang Hukum Dunia, Perjalanan Apostolik biasanya masuk dalam kategori Kunjungan Kenegaraan. Demi itu, semua elemen diatur oleh protokol diplomatik.

Cek Artikel:  Dibanjiri Pujian, Erina Gudono Bongkar Perilaku Kaesang Selama Dirinya Hamil

Sesuai dengan dua sifat yaitu diplomatik dan religius, kunjungan Paus ke luar negeri akan dimulai dari undangan dari Kepala Negara negara tuan dan para Uskup Gereja Katolik setempat.

Sebelum melanjutkan, baca juga artikel yang membahas Agenda Paus Fransiskus di Indonesia

Perlu diketahui, sejak 2013, Paus Fransiskus telah menyelesaikan 38 Perjalanan Apostolik ke 54 negara berbeda, selain 31 Kunjungan Pastoral ke 41 kota di Italia. Perjalanan Apostolik ke Bahrain akan menjadi yang ke-39 dalam masa Kepausannya.

Sejarah Perjalanan Apostolik di Indonesia

Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024 merupakan kabar gembira setelah rencana yang tertunda akibat pandemi Covid-19.

Indonesia sebelumnya mengundang Paus Fransiskus kembali pada 2022, dan kunjungannya akhirnya terkonfirmasi setelah masalah pandemi teratasi. Pahamn ini adalah kunjungan paus ketiga ke Indonesia.

Cek Artikel:  Dokter Ingatkan Waktu Krusial Tangani Pasien Stroke, Pandai Berakibat Fatal Bila Telat Ditangani

Sebelumnya, Paus Paulus VI mengunjungi Indonesia pada 1970, bertemu Presiden Soeharto, sementara Paus Yohanes Paulus II melakukan kunjungan resmi pada 1989, berkeliling Jakarta, Yogyakarta, Maumere, dan Medan.

Rekanan diplomatik antara Indonesia dan Vatikan sendiri sudah dimulai pada 1941 dengan penunjukan Albertus Soegijapranata sebagai uskup oleh Paus Pius XII.

Arti Kunjungan Paus Fransiskus (Antaranews)

Arti Kunjungan Paus Fransiskus

Kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia dan negara-negara Asia Pasifik pada September 2024 merupakan peristiwa penting dalam memperkuat hubungan diplomatik dan mempromosikan nilai-nilai perdamaian serta toleransi.

Lawatan Paus ke Indonesia menandai perjalanan apostolik pertama Paus Fransiskus ke Asia Pasifik dan menjadi momen bersejarah bagi dialog antaragama di negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.

Paus Fransiskus sendiri akan memulai kunjungannya di Indonesia dari 3 hingga 6 September 2024. Setelah itu, ia akan melanjutkan perjalanan ke Port Moresby dan Vanimo di Papua Nugini dari 6 hingga 9 September 2024, dan ke Dili (Timor Leste) dari 9 hingga 11 September 2024.

Cek Artikel:  6 Tren Desain Ruangan Mandi 2024, Mana Pilihan Anda?

Perjalanan Paus kemudian akan ditutup dengan kunjungan ke Singapura dari 11 hingga 13 September 2024.

Pemilihan Indonesia sebagai tujuan pertama dalam perjalanan internasional ke-43 Paus Fransiskus tentunya telah menarik perhatian global, mengingat Indonesia adalah negara dengan jumlah pemeluk Islam terbanyak.

Berdasarkan data Kementerian Religi 2022 menunjukkan 242 juta penduduk Muslim, 20,5 juta Kristen, dan 8,5 juta Katolik. Kunjungan Paus juga merupakan perjalanan apostolik terpanjang bagi Paus Fransiskus selama 11 tahun masa kepemimpinannya sejak Maret 2013.

Selain mengenal perjalanan apostolik, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Mungkin Anda Menyukai