Bukan Maslah Kabinet Gemuk, Asal Diisi Orang Terbaik dan Profesional

Tidak Maslah Kabinet Gemuk, Asal Diisi Orang Terbaik dan Profesional
Presiden terpilih Prabowo Subianto(MI/Susanto)

Direktur Riset dan Komunikasi Lembaga Survei KedaiKOPI Ibnu Dwi Cahyo merespons wacana penambahan jumlah kementerian yang akan dilakukan pada masa pemerintahan Prabowo Subianto. Dalam wacana itu, jumlah kementerian disebut akan digelembungkan dari 34 menjadi 44.

Menurut Ibnu, kebijakan tersebut sah-sah saja selama dasar hukumnya, yaitu RUU Kementerian, juga mengatur hal terkait. Tetapi, ia mengingatkan kepada Prabowo untuk tidak asal memilih pembantu presiden. Sosok-sosok di kabinet harus memiliki keahlian yang sesuai dengan kementerian atau lembaga yang diduduki.

“Kalau nanti memang wacana penambahan kementerian itu jadi dan menggemuk itu sah-sah saja asal sesuai aturan. Yang tidak kalah penting, Prabowo harus menempatkan orang-orang terbaik dan profesional yang sesuai dengan kebutuhan kementerian tersebut,” kata Ibnu kepada wartawan.

Cek Artikel:  Belajar dari Paus, Negara Harus Hadir bagi Kaum Lemah dan Tertindas

Baca juga : Dasco: Sejak Awal Prabowo Mau Kabinetnya Diisi Kalangan Profesional

Ibnu juga mengatakan sosok-sosok terbaik dan profesional itu tidak melulu harus berasal dari luar partai politik. Menurutnya, partai politik juga memiliki para ahli dan profesional.

Di sisi lain, Ibnu mengatakan, partai politik juga harus bisa membuktikan ke masyarakat terkait dengan proses kaderisasi di dalam internal mereka. Dengan begitu, publik percaya bahwa parpol juga bisa menghasilkan tokoh yang berkualitas untuk mengisi kabinet pemerintahan.

“Parpol harus membuktikan ke masyarakat bahwa kaderisasi di internal parpol bisa menghasilkan dan memberikan jalan bagi orang-orang yang punya kemampuan bagus, sehingga membuktikan juga bahwa mereka punya orang-orang yang hebat dan tak kalah dari orang-orang profesional non parpol,” kata Ibnu.

Cek Artikel:  Perubahan UUD NRI Pahamn 1945 Harus Pandai Menjawab Kebutuhan Kehidupan Bernegara

Selain harus diisi oleh orang-orang yang berkompeten, Ibnu berharap kabinet juga diisi oleh banyak anak muda. Menurutnya, hal ini menjadi penting dikarenakan bonus demografi Indonesia akan segera mencapai puncak pada 2030. Dengan menteri-menteri yang berusia muda itu, Ibnu berharap mereka mengerti permasalahan kelas menengah.

“Menteri usia muda juga sangat penting, untuk membantu anak muda kita terutama yang berusia dibawah 30 tahun untuk keluar dari situsi sulit saat ini. Satu-satunya jalan kita berhasil melewati bonus demografi hanya dengan mendayagunakan anak muda yang jumlahnya semakin banyak di Tanah Air,” tandasnya. (Z-11)

Mungkin Anda Menyukai