Persiapan Agar Tubuh Prima Demi Ikut Lomba Lari

Persiapan Agar Tubuh Prima Saat Ikut Lomba Lari
Olahraga lari membawa banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.(Dok. Freepik)

LARI merupakan salah satu olahraga yang semakin populer di Indonesia. Situs kalenderlari.com mencatat jumlah event lari di Tanah Air tahun ini meningkat 30 persen dibanding tahun lalu. Di Jakarta, salah satu kompetisi lari yang bakal digelar adalah Crystalin Runxperience 2024.

Kegiatan itu diselenggarakan merek air minum dalam kemasan dari OT Group, Crystalin, bersama Indonesia Muda Road Runner. Lomba yang akan berlangsung pada 11 Agustus 2024 di Taman Mini Indonesia Indah ini berhadiah total puluhan juta rupiah ini mencakup tiga kategori, yaitu fun run 2,5 kilometer, 5 kilometer, dan 10 kilometer.

Meski lari termasuk jenis olahraga yang terbilang mudah dan sederhana, persiapan matang sangat penting untuk dilakukan, terlebih bagi mereka yang baru menekuni olahraga ini. Apa saja manfaat olahraga lari? Persiapan apa yang perlu dilakukan untuk ikut lomba? Berikut penjelasan sejumlah pakar pada peluncuran Crystalin Runxperience 2024 di Gedung Pusat OT Group, Jakarta, Jumat (5/7/2024).

Baca juga : Maybank Marathon Siap Digelar, Inilah Tips Persiapan Bagi Peserta Pemula

Lari Memperkuat Jantung

Apabila dilakukan secara rutin, olahraga lari membawa banyak manfaat untuk kesehatan. Salah satunya, memperkuat sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).

“Lari merupakan salah satu jenis latihan aerobik berintensitas moderate (sedang) yang bermanfaat untuk meningkatkan sistem kardiovaskular. Kepada mereka yang kegemukan, lari bagus untuk membakar kalori. Olahraga ini juga sangat dianjurkan bagi mereka yang mengalami prediabetes (kadar gula darah mendekati kategori diabetes) untuk membantu mengontrol gula darah,” terang salah satu narasumber, dokter spesialis penyakit dalam Siloam Hospitals, dr. Gerald Toreh, SpPD.

Cek Artikel:  Begini Metode Mencegah Bau Ketiak

Pahami Kapasitas Diri

Kepada mengikuti lomba lari, dibutuhkan persiapan khusus. Lakukan latihan rutin untuk meningkatkan kekuatan tubuh dan kecepatan lari. Satu hal yang perlu diingat, ketahui kapasitas diri, jangan lari melebihi kemampuan, baik saat latihan maupun lomba. Dalam hal ini, salah satu parameter yang bisa digunakan ialah jumlah denyut jantung maksimal per menit. Rumusnya, 220 dikurangi usia. Misalnya, pada orang berusia 40 tahun, denyut jantung maksimalnya adalah 220-40=180 kali per menit. Nah, agar aman, saat lari jangan sampai memaksakan diri hingga denyut jantung melewati angka tersebut. Kepada memantaunya, manfaatkan jam tangan yang dilengkapi pengukur denyut jantung yang banyak dijual di pasaran.

Baca juga : Telkom Digiland Run 2024 Usung Konsep Keberlanjutan

“Kadang saat latihan bareng-bareng, atau saat lomba, melihat teman larinya lebih kencang, kita enggak mau ketinggalan. Sebaiknya, pahami kapasitas kemampuan diri, jangan memaksa karena bisa berisiko fatal,” saran aktor yang juga sport enthusiast, Ibnu Jamil, pada kesempatan sama

Mengenakan Kaus dan Sepatu Nyaman

Demi latihan, apalagi saat lomba, penting untuk mengenakan kaus yang nyaman, menyerap keringat, dan tidak bikin gerah. Pun demikian dengan sepatu, pilih sepatu olahraga yang nyaman untuk lari. Tertentu saat lomba, hindari memakai sepatu yang baru dibeli atau belum pernah dipakai sebelumnya.

Cek Artikel:  Bun, Si Kecil Batuk Berikut 11 Pilihan Obat Batuk Alami Dapat Dicoba di Rumah

“Karena, berisiko kesempitan. Demi lari, setelah mencapai waktu dan kecepatan tertentu, kaki kita akan sedikit membesar. Kalau memakai sepatu baru, dikhawatirkan ukurannya belum menyesuaikan dengan bentuk kaki dan cenderung kesempitan. Lebih baik pakai sepatu yang sudah biasa digunakan dalam latihan lari,” terang Ibnu Jamil.

Baca juga : Dorong Rencana Aksi Kemenkes, Docotel Teknologi Gelar DocoRun for Health

Cukupi Nutrisi dan Tidur Malam

Olahraga lari jelas membakar kalori. Oleh karena itu, tubuh perlu asupan kalori yang cukup untuk menghindari kelelahan berlebih yang bisa berakibat pingsan. Konsumsi makanan bergizi ini wajib menjadi bagian dari gaya hidup sehat sehari-hari. Lewat, saat hendak latihan atau lomba, jangan terlalu banyak mengonsumsi makanan berat.

“Sebelum lari, perut tidak boleh kosong, tapi juga tidak boleh terlalu kenyang. Konsumsi maksimal setengah porsi makan biasa. Hindari makanan berlemak karena butuh waktu lebih lama untuk dicerna dan berisiko meningkatkan asam lambung,” kata dr. Gerald.

Ibnu Jamil mencontohkan makanan yang biasa ia konsumsi saat hendak lari, antara lain pisang, kurma, atau roti. “Yang tidak kalah penting adalah cukup minum, jangan sampai dehidrasi,” pesannya.  

Cek Artikel:  Tips Atasi Gas dan Kembung Pascabersalin,

Baca juga : Le Minerale Dukung Jakarta Marathon 2022 Diikuti Ribuan Pelari

Dokter Gerald juga menekankan pentingnya istirahat cukup, terlebih di malam menjelang hari H perlombaan. “Sebaiknya jam 9 malam sudah tidur agar tubuh dalam kondisi prima,” ucapnya.

Ajak Serta Anak-Anak

Gaya hidup aktif bergerak dan berolahraga perlu dibiasakan sejak dini. Oleh karena itu, jika memungkinkan, ajak anak-anak berolahraga lari atau mengikuti event yang memberi kesempatan pada keluarga untuk jadi peserta. Misalnyanya, Crystalin Runxperience 2024.

“Crystalin Runxperience 2024 tidak hanya ditujukan untuk pelari tapi juga untuk keluarga. Ini menjadi salah satu pertimbangan kami memilih lokasi event di Taman Mini Indonesia Indah yang lebih aman dan nyaman. Nantinya, anak-anak dapat mengikut fun run di kategori 2,5 kilometer. Kepada professional runner bisa mengikuti kategori 5 kilometer dan 10 kilometer,” terang Harianus Zebua, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group.

Ia menambahkan, dalam penyelenggaraan Crystalin Runxperience 2024 pihaknya menggandeng Indonesia Muda Road Runner, race organizer kredibel yang berpengalaman menyelenggarakan event-event lari di Indonesia. Tujuannya, agar seluruh peserta, termasuk anak-anak, bisa mendapatkan pengalaman lari yang aman, nyaman, dan menyenangkan. (B-1)

Mungkin Anda Menyukai