Fapet UGM Kenalkan Teknologi Pakan Ternak di Pusat Hidangan Sate Klathak

Fapet UGM Kenalkan Teknologi Pakan Ternak di Pusat Kuliner Sate Klathak
Ilustrasi(fapet.ugm.ac.id)

FAKULTAS Peternakan Universitas Gadjah Mada menerjunkan tim dari Laboratorium Makanan Ternak (TMT) yang terdiri dari Ir. Dimas Hand Vidya Paradhipta, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPP, Ir. Andriyani Astuti, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPM. , ASEAN Eng., dan Ir. Cuk Tri Noviandi, S.Pt., M.Anim.St., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., mengadakan pengabdian masyarakat pengenalan pembuatan silase dan bahan pakan di kawasan integrated farming system Wonokromo, Pleret, Bantul.

Cuk Tri Noviandi, Rabu (25/9) menjelaskan Wonokromo dikenal sebagai salah satu lokasi dengan ciri khas sate klathak. Ternak yang dibutuhkan sebagai bahan baku untuk memenuhi industri kuliner sate klathak di daerah Bantul terutama Wonokromo ini mencapai 700-1.000 ekor setiap hari.

“Sayangnya, bahan baku terutama domba harus didatangkan dari luar Yogyakarta karena di Bantul tidak mampu memenuhi kebutuhan para pedagang,” kata Cuk.

Cek Artikel:  28 September, Sejarah dan Tujuan Hari Rabies Sedunia

Baca juga : Produk Furnitur Bantul Diminati Pasar Eropa dan Amerika

Sementara itu, populasi domba usia anak sampai dewasa di Bantul mencapai 70-80 ribu ekor. Hal ini menandakan bahwa dari Kabupaten Bantul hanya bisa memenuhi kebutuhan domba sekitar 5% saja. Demi itu perlu pengembangan ekosistem usaha dari hulu sampai hilir untuk mendukung peternakan kambing dan domba terutama dalam mendukung industri kuliner sate klathak.

“Kebutuhan pakan menjadi penting terutama ketersediaan hijauan untuk dapat mencukupi sepanjang tahun,” katanya.

Di hadapan anggota kelompok ternak, Andriyani Astuti menambahkan kebutuhan pakan menjadi penting terutama ketersediaan hijauan untuk dapat mencukup sepanjang tahun.

“Pada musim kemarau hijauan sangat sulit untuk dicari sehingga teknologi pembuatan silase sangatlah diperlukan,” imbuhnya.

Cek Artikel:  Betulkah Bau Kentut Begitu Hamil Lebih Beraroma

Andriyani berharap peternak nantinya akan memiliki keterampilan untuk mengolah bahan pakan atau peningkatan kualitas pakan yang mengacu pada teknologi serta meningkatkan produktivitas ternak sebagi akibat dari peningkatan kualitas pakan yang diberikan.. (H-2)

 

Mungkin Anda Menyukai