Lebih dari Tiga Dasa warsa Diizinkan, Kini China Larang Keluarga Asing Adopsi Anak-Anak Tiongkok

Liputanindo.id – Pemerintah China memutuskan untuk menghentikan adopsi anak-anak keturunan Tiongkok ke luar negeri. Penghentian ini dikeluarkan setelah diberlakukan lebih dari tiga dekade.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning mengatakan pemerintah Tiongkok telah menyesuaikan kebijakan adopsi lintas batasnya agar sejalan dengan tren internasional.

“Terlepas dari adopsi anak atau anak tiri dari saudara sedarah dari generasi yang sama yang berada dalam tiga generasi dari orang asing yang datang ke Tiongkok untuk mengadopsi, Tiongkok tidak akan mengirim anak-anak ke luar negeri untuk diadopsi,” kata Mao Ning dalam pernyataanya, dikutip Reuters, Jumat (6/9/2024).

Lewat, kata Mao, pemerintah China menghargai niat baik keluarga asing yang ingin mengadopsi anak-anak Tiongkok. Pihaknya pun memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas niat baik tersebut.

Cek Artikel:  Surat Info Berusia 112 Mengertin yang Mengabadikan Tragedi Titanic Ditemukan

Meski demikian, Mao Ning tidak memberikan keterangan lebih lanjut soal penghentian adopsi tersebut. Begitu pula dengan keluarga asing yang sedang dalam proses mengadopsi anak-anak dari Tiongkok.

Perubahan aturan ini terjadi saat para pembuat kebijakan Tiongkok berjuang untuk mendorong pasangan muda untuk menikah dan memiliki anak. Hal ini karena angka kelahiran dan populasi di China turun selama dua tahun berturut-turut.

Diketahui, Tiongkok memiliki salah satu tingkat kelahiran terendah di dunia dan telah berusaha untuk memberi insentif kepada wanita muda untuk memiliki anak. Tetapi, banyak yang menunda karena tingginya biaya pengasuhan anak, kekhawatiran atas keamanan kerja, dan prospek masa depan mereka karena pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia itu melambat.

Cek Artikel:  Hamas Tuding Netanyahu Tanggung Jawab atas Kebuntuan Negosiasi Gaza

Tiongkok sendiri mulai menerapkan kebijakan satu anak yang ketat dari tahun 1979-2015 untuk mengurangi populasinya. Ketika keluarga dibatasi hanya memiliki satu anak, banyak yang memilih untuk mempertahankan anak laki-laki, yang secara tradisional diharapkan menjadi pengasuh utama bagi keluarga mereka, dan menyerahkan anak perempuan untuk diadopsi.

Menurut Children International (CCI) Tiongkok, lebih dari 160.000 anak China diadopsi oleh keluarga-keluarga di seluruh dunia sejak 1992, saat China pertama kali memberikan izin untuk adopsi internasional.

“Sekeliling 82.000 dari anak-anak ini, sebagian besar perempuan, telah diadopsi di Amerika Perkumpulan,” demikian menurut CCI Tiongkok.

Langkah China untuk menghentikan adopsi internasional dilakukan setelah Belanda pada bulan Mei melarang warganya mengadopsi anak dari negara asing. Di Denmark, orang tidak akan dapat lagi mengadopsi anak dari luar negeri setelah satu-satunya lembaga adopsi mengatakan akan menghentikan operasinya.

Cek Artikel:  Ezgi Eygi Tewas Ditembak dengan Peluru Tajam Israel

Mungkin Anda Menyukai