Hening Peminat, Subsidi Konversi Motor Listrik Berlanjut di Era Prabowo

Sepi Peminat, Subsidi Konversi Motor Listrik Berlanjut di Era Prabowo
Petugas memasang baterai di sepeda motor listrik di The Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (12/7/2024).(ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/nym.)

 

KEMENTERIAN Daya dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan program subsidi untuk konversi sepeda motor berbahan bakar fosil ke listrik akan berlanjut di era kepemimpinan presiden terpilih Prabowo Subianto. 

“Kita akan terus mencari cara supaya program ini berlanjut,” ungkap Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam acara PLN Electric Vehicle (EV) Conversion Race 2024 di Sentul International Karting Circuit, Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/9).

Baca juga : Manfaatkan Momen HUT Kemerdekaan RI, Produsen Motor Listrik Bagi-bagi Diskon

Ia menjelaskan pemerintah melakukan berbagai upaya untuk dapat menarik minat masyarakat melakukan konversi motor supaya tidak sepi peminat. Salah satunya dengan penambahan nilai bantuan konversi sepeda motor listrik dari sebelumnya Rp7 juta menjadi Rp10 juta per unit kendaraan.

“Intinya pemerintah mencari cara supaya program ini tidak memberatkan pemilik motor lama,” ujarnya.

Cek Artikel:  BFI Dukung Pertumbuhan Ekonomi dengan Tingkatkan Fasilitas Industri Tambang

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Daya Baru, Terbarukan dan Konservasi Daya (EBTKE) Eniya Listiani Dewi menerangkan upaya lain yang dikerjakan pemerintah untuk meningkatkan jumlah pengguna konversi motor listrik ialah mendorong sepeda motor pelat merah berbahan bakar bensin dikonversi menjadi kendaraan listrik. Alasan, penyaluran program bantuan tersebut masih terbilang minim. Dari target penyaluran subsidi sebesar 4.000 unit motor di tahun ini, baru terealisasi 800 unit.

Baca juga : Program Subsidi Motor Listrik Awallai belum Optimal

“Buat kendaraan pelat merah juga harus bersedia dikonversi. Kita harapkan antusiasmenya untuk melakukan konversi dari bensin ke listrik,” imbuhnya.

“Sekarang sudah 800 unit penyaluran subsidi konversi motor listrik. Sasaran kita sih sebetulnya 4.000 unit. Itu angka yang paling optimis tahun ini,” lanjut Eniya.

Cek Artikel:  Bidik Penjualan 21 Ribu Tiket Umrah di GUTF 2024

Buat di 2025, Eniya mengaku pihaknya belum menentukan jumlah target penyaluran konversi motor listrik. Hal ini karena program tersebut masih dibahas oleh Kementerian ESDM bersama kementerian lain terkait dari sisi regulasi dan penganggaran.

Baca juga : Dukung Berantas Impor Ilegal, AISMOLI Ingin Jadikan Indonesia Pusat Industri Motor Listrik di ASEAN

“Sasaran tahun depan kita harapkan lebih banyak lagi dari tahun ini. Tapi kami belum bisa menyebutkan angkanya. Insetif dari pemerintah kan juga harus dianggarkan lagi” bilangnya.

Buat mendukung akselerasi peningkatan jumlah konversi kendaraan listrik, Kementerian ESDM bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berupaya agar Sertifikat Uji Tipe (SUT) dan Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) kendaraan konversi listrik Rp0 dapat diterbitkan sebanyak mungkin.

“Jadi, kita sedang berkomunikasi dengan Kemenhub untuk penerbitan sertifikat uji tipe itu lebih smooth, dan bisa diperbanyak,” ucapnya.

Cek Artikel:  Gerakan Pangan Murah di Tangsel Tekan Inflasi

Baca juga : Dua Tipe Motor Listrik Tangkas Dapat Subsidi dari Pemerintah Rp 7 juta

Ketua Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setyadi menginginkan agar program subsidi konversi motor listrik terus dilanjutkan pada pemerintahan ke depan.

“Perlu lah dilanjutkan. Ini kan target pemerintah untuk menurunkan emisi dan pengurangan subsidi BBM,” katanya.

Menurutnya, kendala terbesar mandeknya penyaluran subsidi konversi motor ialah rendahnya minat masyarakat berpartisipasi mengikuti program itu. Ini penyebabnya antara lain karena kurangnya sosialisasi, harga yang cukup mahal, hingga kekhawatiran terhadap komponen motor listrik.

“Saya bilang kendalanya yang paling utama ialah masyarakatnya. Masyarakat masih belum begitu banyak tahu dan masih belum percaya. Tapi kalau didorong terus oleh pemerintah, seperti dari kendaraan pelat merah, itu bisa menjadi contoh baik,” pungkasnya. (H-3)

 

Mungkin Anda Menyukai