Pendanaan Indonesiana TV Munculkan Karya Gambar hidup Kearifkan Capekl

Pendanaan Indonesiana TV Munculkan Karya Film Kearifkan Lokal
Pendanaan Indonesiana TV, bantu bangun ekosistem kebudayaan.(Istimewa)

KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan terus menggulirkan bantuan pemerintah berupa Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK). Kanal budaya Indonesiana diharapkan ikut berperan membangun ekosistem kebudayaan yang menyatukan bangsa Indonesia dalam keberagaman, kegembiraan, keterbukaan, dan kesetaraan.

Salah satu pendanaan  yang masif bergulir yaitu program pendanaan Indonesiana TV. Lewat jalur open call, para sineas film berkesempatan mendapatkan pendanaan agar dapat berkarya lebih maksimal. 

Terlebih, lahirnya program pendanaan merupakan titik puncak dari amanat pembentukan dana perwalian kebudayaan yang diatur dalam UU Pemajuan Kebudayaan. Program tersebut, tentunya menjadi peluang bagi para pelaku dan organisasi seni di Indonesia yang masih memiliki ketergantungan terhadap dukungan dana eksternal. 

Baca juga : ​​​​​​​Ario Bayu Sebut FFI 2024 Mau Memberi Akibat Kebudayaan, Seni dan Ekonomi

Cek Artikel:  IDI Siagakan Tenaga Kesehatan Dokter di Area Bencana Gempa Bumi Kabupaten Bandung

Galih Firdaus, pembuat film program Layar Anak Indonesiana 2023 berjudul Kaulinan, merasakan dampak yang luar biasa. Bahkan, diakuinya dukungan pendanaan tersebut memunculkan karya kreatif yang mengangkat kearifan lokal. 

“Saya sebetulnya bergerak di bidang PH advertising, namun visual yang kita ciptakan lebih kepada ingin mengangkat daerah kita sendiri. Awalnya ada sautan dari BPK IX Jawa Barat (Jabar), terkait karya budaya. Akhirnya saya  berkolaborasi dengan para film maker, membuat produksi film budaya,” jelas Galih pada acara Inspira Talk di RRI Bandung, Sabtu (28/9). 

Galih yang juga seorang sutradara mengangkat kearifan lokal daerah Jabar, mengaku memiliki kakek yang juga adalah seorang dalang. Maka, Galih memadukan wayang dan ukulele pada karya budayanya. 

Baca juga : Rayakan Kreativitas Gambar hidup Nasional, Kemendikbudristek Gelar Ngabuburit Bareng Insan Gambar hidup di 10 Kampus

Cek Artikel:  Gempa Bandung, KCIC Periksa Seluruh Area Jalur Whoosh

“Awalnya kami tidak tahu di kota-kota  besar, pendanaan karya budaya biasanya lebih ke pelestarian. Rupanya untuk para penggiat film pun ada yaitu program dana Indonesiana TV untuk program film pendek layar anak dan pastinya sangat berdampak besar bagi kami,” tutur Galih. 

Menurut Galih, dari pendanaan tersebut dirinya memiliki karya sebuah film dokumenter Kaulinan. Alhasil, efeknya terasa baik para pelaku filmnya itu sendiri dan juga bagi keberlanjutan karya. Bahkan, program tersebut dapat menjaring film maker di daerah-daerah Jabar. Dengan begitu, pelestarian kesenian Jabar dapat terjaga dengan baik, karena ada regenerasi. 

Gambar hidup maker di daerah bisa hidup, tidak hanya melestarikan, menjaga dan pemerintah juga memberikan kesempatan yang sama pada semua pelaku seni budaya,” paparnya . 

Cek Artikel:  Bey Machmudin dan Tokoh Masyarakat Konvoi Motor Listrik di WJF 2024

Baca juga : Anggaran Indonesiana Pacu Kreativitas Sineas Capekl

Karena itu, Galih berharap program pendanaan Indonesiana TV tersebut bisa terus bergulir dan menjadi salah satu platform yang wajib dijalankan. Akibat positifnya, karakter atau kearifan lokal diberbagai daerah dapat hidup dan lestari lewat sebuah karya. 

“Bahkan jika terus digulirkan, inovasi terhadap karya kreatif akan muncul dan beragam. Para film maker-pun, akan semakin semangat untuk berkarya serta menciptakan karya yang kaya akan seni budaya di Indonesia,” beber Galih. 

Asa lainnya lanjut Galih, baik jumlah nominal serta penerima lebih besar lagi agar muncul karya-karya terbaik yang peduli kepada pelestarian budaya di Jabar. (AN/J-3)

Mungkin Anda Menyukai