AKSARA Lampung adalah sistem penulisan yang berasal dari daerah Lampung, Indonesia. Sebagai salah satu warisan budaya yang kaya, aksara ini memiliki sejarah panjang dan fungsi yang beragam dalam kehidupan masyarakat.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi secara mendalam mengenai sejarah, fungsi, karakter, serta cara penggunaan aksara Lampung.
Dengan penjelasan yang lengkap dan contoh yang relevan, diharapkan pembaca dapat lebih memahami dan menghargai keberadaan aksara Lampung.
Baca juga : Presiden Jokowi Teken Perpres Pelestarian Borobudur
Sejarah Aksara Lampung
Aksara Lampung pertama kali muncul pada abad ke-16, diperkirakan sebagai hasil pengaruh dari aksara Jawa dan aksara Melayu.
Aksara ini digunakan untuk menuliskan bahasa Lampung, yang merupakan bahasa daerah yang kaya akan kosakata dan makna.
Asal-usul
Aksara Lampung terdiri dari 20 huruf dasar dan sejumlah anak huruf yang digunakan untuk menandakan vokal. Sejarah aksara ini berkaitan erat dengan perkembangan kerajaan-kerajaan di Lampung, di mana aksara ini digunakan untuk mencatat dokumen resmi dan perjanjian.
Baca juga : Gurun Absahara: Tumbuhan, Hewan, Penduduk, Ekonomi, Transportasi, dan Eksplorasi
Dalam konteks sejarah, aksara ini mencerminkan perjalanan panjang masyarakat Lampung dalam mempertahankan identitas budaya mereka.
Sebagai contoh, naskah-naskah yang ditemukan dari zaman kerajaan Lampung menunjukkan penggunaan aksara ini dalam menuliskan teks-teks penting, seperti undang-undang adat dan sejarah lokal.
Melalui naskah tersebut, generasi berikutnya dapat memahami warisan budaya dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Lampung.
Baca juga : Rupanya, Bajak Laut itu Konkret! Ini Buktinya!
Kepribadian dan Struktur Aksara Lampung
Aksara Lampung memiliki struktur yang unik dan karakter yang khas. Terdapat 20 huruf dasar dalam aksara ini, yang masing-masing memiliki bentuk dan suara tertentu.
Selain itu, terdapat juga anak huruf yang digunakan untuk menandakan vokal, yang berfungsi untuk memperkaya bahasa. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai karakter dan strukturnya:
Huruf Dasar Aksara Lampung
Huruf dasar dalam aksara Lampung memiliki bentuk yang berbeda dengan huruf Latin. Taatp huruf dasar memiliki fonem tertentu yang merepresentasikan suara dalam bahasa Lampung.
Baca juga : Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme serta 4 Pengaruhnya dalam Sejarah
Misalnya, huruf “Ka” dalam aksara Lampung akan digunakan untuk menuliskan kata-kata yang dimulai dengan suara /k/.
- Ka (ᬓ): Mengandung suara /ka/, digunakan dalam kata-kata seperti “kakak.”
- Ga (ᬕ): Mengandung suara /ga/, digunakan dalam kata seperti “gajah.”
- Nga (ᬗ): Bunyi /nga/, biasanya muncul dalam kata seperti “ngomong.”
- Ta (ᬢ): Mengandung suara /ta/, digunakan dalam kata seperti “tangga.”
- Da (ᬘ): Bunyi /da/, seperti dalam “dari.”
- Na (ᬦ): Mengandung suara /na/, digunakan dalam kata seperti “nasi.”
- Pa (ᬧ): Bunyi /pa/, seperti dalam “padi.”
- Ba (ᬕ): Mengandung suara /ba/, digunakan dalam kata seperti “buku.”
- Ma (ᬫ): Bunyi /ma/, muncul dalam kata seperti “mata.”
- Ya (ᬚ): Mengandung suara /ya/, digunakan dalam kata seperti “yoga.”
- Ra (ᬭ): Bunyi /ra/, seperti dalam “rasa.”
- La (ᬭ): Mengandung suara /la/, digunakan dalam kata seperti “lamba.”
- Wa (ᬯ): Bunyi /wa/, seperti dalam “waktu.”
- Sa (ᬰ): Mengandung suara /sa/, digunakan dalam kata seperti “satu.”
- Ha (ᬳ): Bunyi /ha/, muncul dalam kata seperti “hari.”
- Cha (ᬘ): Bunyi /cha/, digunakan dalam kata seperti “charming.”
- Jha (ᬗ): Bunyi /jha/, jarang digunakan, tetapi bisa ditemukan dalam beberapa kata.
- Sha (ᬱ): Bunyi /sha/, seperti dalam kata “shakti.”
- Tra (ᬦ): Kombinasi konsonan /tra/, sering muncul dalam kata-kata tertentu.
- Pa (ᬧ): Digunakan untuk menunjukkan pengulangan atau variasi konsonan.
Anak Huruf Vokal
Dalam aksara Lampung, ada juga anak huruf yang digunakan untuk menunjukkan variasi vokal yang mengikuti huruf dasar. Berikut adalah beberapa anak huruf vokal yang umum digunakan:
- Anak Huruf Vokal a: Menandakan bahwa huruf dasar dibaca dengan vokal “a.”
- Anak Huruf Vokal i: Menandakan huruf dibaca dengan vokal “i.”
- Anak Huruf Vokal u: Menandakan huruf dibaca dengan vokal “u.”
- Anak Huruf Vokal e: Menandakan huruf dibaca dengan vokal “e.”
- Anak Huruf Vokal o: Menandakan huruf dibaca dengan vokal “o.”
Misalnya Penggunaan
Buat memberikan gambaran lebih jelas, berikut adalah beberapa contoh penggunaan aksara Lampung dalam kalimat:
- ᬓᬦᬦᬄ (kanni): Definisinya “anak.”
- ᬕᬦᬦᬄ (ganni): Definisinya “gajah.”
- ᬦᬶᬗᬄ (naik): Definisinya “naik.”
- ᬕᬮᬦᬄ (galam): Definisinya “buku.”
Dengan pemahaman karakter dan strukturnya, masyarakat dapat lebih mudah menulis dan membaca dalam aksara Lampung. (Z-10)